I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Minggu, 22 April 2012

Anata wo oboetetai


Apapun yang telah terjadi, Ciel sangat senang berteman dengan kalian...
Ciel sangat paham bahwa tak mungkin Ciel bisa ada disini, dan seperti sekarang ini tanpa kalian...
Boleh dikata kalian terlalu berharga...
Kalian mungkin tidak memiliki hubungan apapun denganku dalam dunia realita yang sangat berbeda dengan cyber disini...
tapi tak ada yang bisa mengalahkan kekuatan hati untuk membuat kita terikat entah dengan cara yang tidak bisa kupahami...
Atau mungkin sebenarnya kita memang telah ditakdirkan bertemu untuk suatu ketentuan yang tidak terduga suatu hari nanti...
Aku yang banyak kekurangan...
Aku yang lemah dan memiliki banyak khilaf...
Aku dengan kerumitanku... atau terkadang dengan kesederhanaanku... atau mungkin dengan kepolosanku...
atau tercipta kekesalan, kemarahan, rasa benci ataupun sayang, cinta, dan rindu...
Jika pada akhirnya nanti pertemuan ini telah mencapai ujungnya, sebenarnya aku telah siap untuk dilupakan...
karena kenangan yang terlahir pun akan percuma...
hanya akan mencipta tangis kerinduan...
Jika kalian membenciku akhirnya, aku akan mencoba untuk tidak keberatan...
biarlah... biarlah terlupa akhirnya...
oboetenai... oboetenai...
Tapi tenanglah, kalian boleh lupa... kalian boleh benci...
tapi Ciel sepertinya tak bisa...
ya, Ciel tak akan bisa lupa...
Ciel telah berusaha, namun itu hanya menambah luka...
aku masih ingat ketika kita bertemu, ketika kita bercerita, ketika saling berkeluh kesah, ketika saling bercanda...
ya, tawa itu, tangis itu, khayalan-khayalan itu, impian itu, ketertarikan itu, kesamaan itu, kemiripan itu...
Anata wo oboetetai... oboetetai...

AKU SAYANG KALIAN!!!

Kimi ni Shiranai Monogatari - Supercell (Indonesia Translation)


itsumodoori no aruhi no koto
kimi wa totsuzen tachiagari itta
“konya hoshi o mi ni yukou”

— Seperti selalu, di hari biasa itu
— Kau tiba-tiba menantang dan berkata,
— “Ayo pergi melihat bintang malam ini!”
“tamani wa ii koto iunda ne”
nante minna shite itte waratta
akarimonai michi o
bakamitai ni hashaide aruita
kakaekonda kodoku ya fuan ni
oshitsubusarenaiyouni

— “Kau kadang-kadang punya ide bagus, heh?”
— Semua orang berkata dan tertawa.
— Kita bergurau dan berjalan
— di  jalan kecil yang gelap, Seperti orang tolol
— Selama tak dihancurkan
— Oleh kesepian dan kegelisahan
makkurana sekai kara miageta
yozora wa hoshi ga furu youde

— Menatap keatas dari puncak dunia gelap
— Langit malam terlihat seperti hujan bintang
itsu kara darou kimi no koto o
oikakeru watashi ga ita
douka onegai
odorokanaide kiiteyo
watashi no kono omoi o

— Sejak kapan aku ingin tahu
— Sejak kapan aku mengejarmu?
— Bagaimanapun juga, tolonglah,
— Jangan terkejut dan dengarkan
— perasaanku ini.
“are ga DENEBU, ARUTAIRU, BEGA”
kimi wa yubisasu natsu no daisankaku
oboete sora o miru
yatto mitsuketa orihimesama
dakedo doko darou hikoboshisama
kore ja hitori bocchi

— “Itu Deneb, Altair, dan Vega.”
— Seraya kau tunjukan dalam segitiga musim panas.
— Ku melihat langit.
— Akhirnya menemukan Orihime-sama,
— Tapi dimana Hikoboshi-sama?
—Tidakkah ia kesepian?
tanoshigena hitotsu tonari no kimi
watashi wa nani mo ienakute

— Disampingmu, yang bersenang-senang
— Ku tak bisa berkata apapun.
hontou wa zutto kimi no koto o
dokoka de wakatte ita
mitsukattatte
todoki wa shinai
damedayo nakanaide
sou iikikaseta

— Sebenarnya, entah bagaimana aku
— Menyadari perasaanku untukmu.
— Aku menemukannya,
— tapi ini tak pernah menjangkaumu.
— “Ini tak berguna. Jangan menangis.”
— Kukatakan pada diri sendiri.
tsuyogaru watashi no okubyoude
kyoumi ga nai youna furi o shiteta
dakedo
mune o sasuitami wa mashiteku
aa souka sukininarutte
kou iu koto nan dane

— Aku berlagak jahat, tapi kepengecutanku
— Berakting seperti aku tak tertarik.
— Tetapi,
— Itu hanya menumbuhkan rasa sakit di hatiku
— Ah…itu benar.
— Seperti itulah jatuh cinta.
doushitai? ittegoran
kokoro no koe ga suru
kimi no tonari ga ii
shinjitsu wa zankoku da

— Tolong katakan padaku apa ini salah?
— Hatiku coba mengatakannya padamu bahwa,
— berada di sampingmu itu cukup.
— Kenyataannya begitu kejam.
iwanakatta
ienakatta
nidoto modorenai

— Ku tak mengatakannya.
— Ku tak akan mengatakannya.
— Aku tak akan kembali sekarang.
ano natsu no hi
kirameku hoshi
ima demo omoi daseruyo
waratta kao mo
okotta kao mo
daisuki deshita
okashii yo ne
wakatteta no ni
kimi no shiranai
watashi dake no himitsu
yoru o koete
tooi omoide no kimi ga
yubi o sasu
mujaki na koe de

— Musim panas hari itu,
— Semua bintang berkilauan
— Sekarang tetap aku masih ingat.
— Wajah tertawanya,
— Dan wajah marahnya,
— Aku benar-benar mencintainya.
— Ini tak aneh kan?
— Meskipun aku tahu itu…
— Kau tak akan tahu,
— Rahasia yang hanya ku tahu.
— Malam panjang yang lalu itu
— Dalam sebuah kenangan yang jauh,
— Jarimu menunjuk pada bintang,
— dan dengan suara tak bersalah…

Mask - Aqua Timez


Kizu hitotsu nai kokoro ga doko ni aru no darou ka
Kubimoto wo toorisugiru kaze ni tazunerareta
Mattou na kotae nante mochiawasete wa inai
Hitori hitotsu no inochi iki iki to ikiru dake
— Dimana bisa kutemukan hati yang tak miliki satu luka?
— Ku bertanya seraya angin bertiup melewati leherku.
— Ku tak miliki jawaban yang bagus untuk pertanyaan ini.
— Satu orang hanya hidup untuk hidupnya sendiri

Sukoshi dake ao sugita haru ni uchinomesarete
Onaji natsu no hikari wo tomo ni kakiwakete kita
Kimi no eranda michi ni maemuki sa yo, habikore
Mata itsuka tomoshi aemasu you ni
— Setelah kita sedikit terpukul jatuh oleh musim semi yang begitu biru,
— Bersama kita melewati cahaya musim panas
— Di jalan yang kau pilih, aku harap kepositifan akan menyebar
— Sehingga kita bisa menyinari jalan satu sama lain lagi suatu hari.

“Kumorazu ni ikite hoshii dakara ame wo kirawanai de”
“Uso wa tsukazu ni ite hoshii sabishiku naru dake dakara”
— “Aku ingin kau hidup tanpa awan gelap lagi, jadi jangan benci hujan ini.”
— “Aku ingin kau hidup tanpa kebohongan; kesepian ini akan berakhir.”

Kimi no karada wa sono uchigawa ni ai wo hisomasete hakobu tame ni arunda
Zutto zutto umareta hi kara zutto
Boku mo kimi no kare mo dare mo minna kotoba ni dekizu samayotterunda
Itsuka itsuka todokerareru you ni tte
— Cinta tersembunyi didalam tubuhmu, sehingga kau bisa membawanya ke suatu tempat suatu hari,
— Untuk selama-lamanya, sejak hari kau terlahir.
— Kau, aku, dan setiap orang, semuanya mengembara karena kita tak bisa menaruhnya kedalam kata-kata.
— Kita hanya berharap bahwa suatu hari, kata-kata ini akan menjangkaumu.

Hito no wa ni hairisobire dou suru koto mo dekizu
Kodoku to iu kyoten de kisetsu wo kikaeru dake
Gyakufuu ni dakare nagara iki taeteku negai wa
Sorezore ga motsu omoi no naka ni dake sumitsuku
— Tak sanggup tuk siapkan diri kedalam masyarakat, kita tak berdaya.
— Atas nama kesepian, kita melihat satu demi satu musim.
— Berharap tuk mati perlahan-lahan melawan arus
— Hanya akan menempatkannya dalam setiap pikiran kita.

Koko de wa nai dokoka ni nigete shimaitakutte
Jibun ja nai dareka ni natte shimaitakutte
Toriaezu haritsuketa egao no ichimai oku
Hito wa nani wo hoshigaru no darou
— Kita ingin lepas dari tempat lain selain dari tempat kita sekarang ini.
— Kita ingin menjadi orang lain selain diri kita sekarang ini.
— Saat waktu kita memakai topeng tersenyum.
— Apa hanya ini yang sesungguhnya diinginkan orang?

Nesobetta shibafu no ue sukoshi dake naita ato ni
DOONATSU no ana kara nozoku sora ga amari ni aokute kondo wa omoikiri naita
— Tidur terlentang diatas rumput, setelah aku sedikit menangis,
— Aku mengintip dari lubang donat, melihat indahnya langit biru, dan menangis sampai hatiku terisi.

TAIMU MASHIN ga nakutatte iinda ima wo daiji ni dekitara iinda
Kedo kedo koukai wo tebanasezu
Itsuka yorisou tame ni hitori ni natta hitotsu ni naru tame kakera ni natte
Sou sa sou da yo
Isshou no uchi ni ma ni au you ni tte
— Aku tak butuh mesin waktu. Ku hanya perlu menghargai sampai dengan saat ini.
— Tapi, tapi, tak sanggup tuk biarkan pergi dari penyesalanku,
— Aku menjadi sendirian saat mencoba tuk temukan orang lain, menjadi kepingan saat mencoba menjadi utuh.
— Ya, itu benar,
— Ku harap ku bisa membuatnya di waktu sampai seumur hidupku.

Kimi ga kureta ano omoi ni kirei na namae nado nakute mo
Kimi ga kureta ano omoi wa kioku no sora wo maitsuzukeru
— Jika tak ada nama indah yang terpikir kau berikan padaku,
— Pikiran itu masih akan menari dengan lincah dalam langit kenangan.

“Kumorazu ni ikite hoshii dakara ame wo kirawanai de” to
“Uso wa tsukazu ni ite hoshii sabishiku naru dake dakara” to
— “Aku ingin kau hidup tanpa awan gelap lagi, jadi jangan benci hujan ini.”
— “Aku ingin kau hidup tanpa kebohongan; kesepian ini akan berakhir.”

Boku no naka de maigo ni natta kodoku wo kimi wa sagashi dashite dakishimete kureta
Mou ne naite iinda yo tte
Korae kireru you ni natte shimatte kanashii no ni nakenakatta
Boku zutto boku zutto nakitakattanda naa
— Kau temukan dan memeluk kesepian denganku ketika aku telah kehilangan jalan,
— Dan berkata padaku bahwa ini akan baik-baik saja jika ku menangis sekarang.
— Aku berusaha untuk tak menangis, tak peduli betapa sedihnya perasaanku.
— Tapi untuk kali ini, aku selalu ingin menangis.

Kokoro ni mo kabusenai de omoikiri waraitakattanda
— Aku selalu ingin tersenyum bebas, tanpa memakai topeng hatiku.

Aqua Timez – Shizuka na Koi no Monogatari


Kokoro no suimen ni kotoba wo ukabete nagameru
Te ni te wo kasaneta mama
Chinmoku de katari au futari no kuukan
Shizen to hoho wo tsutau setsunasa no hontou
Namida wa hikari wo oikakeru oto
Sonzai wa tsumugi ai
Tateito to yokoito no monogatari
-
Menatap kata-kata yang mengapung pada permukaan hati
Menggenggam tangan kirimu , berbicara diantara diam
Air mata kesedihan mengalir di sepanjang pipimu, mengejar cahaya
Suara cinta saat ini , berputar
Pemintal dan penenun cerita
-
Taisetsu na hito wo taisetsu ni suru toiu koto
Sono hito no sora wo aoku shitai to omou koto
Jibun no kimochi wo KAMUFURAAJU shi nagara
Hanarebanare no goro ni okutta tegami

-
Makna memperlakukan seseorang yang penting secara penting .
Aku ingin membuat langit nya menjadi biru,
Dan untuk memikirkannya, meskipun perasaan ku ini adalah sebuah kamuflase, dalam waktu yang tersebar aku mengirimkan sebuah surat
-
“Unmei no koi wa futteki mashita ka?
Mada ame ni nurete imasu ka?
Tada ame ni nurete itai dake nan desu ka?”
Kotoba de kakusu hodo koe wa hadaka ni naru
Anata wa sabishiku nanka nai to itta ne

-
Apakah sudah ditakdirkan jatuh cinta ?
Ya, apakah kau masih kehujanan ?
Ataukah hanya sisa-sisa basah dikala hujan ?
Kau dengan kata-kata yang disembunyikan dalam suara yang kosong
Itu bukan sesuatu yang disebut dengan kesepian , ya kan ?
-
Yuuyake no ORENJI ga
Boku no heya no KAATEN ni shimikomu
Nigiri kaeshite kureru te wa
Tooi machi no sora no shita ni aru
Sabishisa wa kono mune no naka ni atte
Setsunai nisankatanso wo tsukuru
Tameiki toiu mei de chuu wo mai
Toki no nagare no naka de toketeku

-
Matahari jingga terbenam
Merembas ke dalam tirai kamarku
Tangan yang dulu ku genggam telah kembali
Berada jauh di bawah langit kota
Ada rasa sepi di dalam hatiku
Karbondioksida yang menyakitkan
Sebuah tarian mendesah hebat ke udara
-
Shiawase na kuusou wo daita mama nemuru yoru
Anata wa dare wo omoi dare no yume wo miru no?
Aenai jikan wa bokura wo
Doko ni tsurete yukun darou
Kawaranai mono ga nai
Kono sekai de

-
Malam dimana kami didekap fantasi bahagia ketika tertidur,
Siapakah yang kau fikirkan dalam mimpi yang kau lihat ?
Aku bertanya-tanya tempat apa yang waktu tunjukkan untuk kita
di dunia ini tidak ada sesuatu yang tidak berubah
-
Kyou no “zettai” ga asu no nani ni naru
Hashiri satteku hikari wo mitodokeru no wa
Boku no hou nan darou na
Sore demo ii to omotte suki ni natta kara
Anata wa chigau dareka no mune ni nemutte mo ii yo

-
Ketidakpastian hari ini akan melampaui apapun esok.
Berlari untuk melihat cahaya dengan mata ku sendiri
Aku berfikir apakah itu jalanku ?
Meskipun demikian, ini baik-baik saja dan berfikir dalam kemesraan dari kenangan itu
Kau yang saat ini tidur di dada seseorang, bukan dirimu
-
Tsukiru koto naku afureru omoi ni mo
Itsuka owari ga kurun darou
Sore naraba kono isshun wo eien to yobou
Kono toki wo takusan no kioku de kazarou
Taezu nagareteku shinjitsu no naka de
Kokoro no soko ni made mogutte kite kureru koe ga aru
Sore wa yukkuri chikazuite
Boku no kodoku wo dakishimeru
Anata ga soba ni ite kuretara tte
Soba ni ite waratte kuretara tte…

-
Meluap oleh emosi yang tiada akhir
Aku bertanya-tanya jika suatu hari nanti ini akan berakhir
Mari menyebut kenangan ini sebagai sebuah keabadian
Mari hiasi saat ini dengan banyak kenangan
Tentu saja dengan mengikuti kebenaran yang mengalir
Ada suara yang menyelam hingga ke dalam hati
Perlahan semakin mendekat, merangkul kesepianku
Kau disampingku ,
Tertawa di sampingku

Minggu, 15 April 2012

Life Starts Here

Lets call on the interested,
The wide eyed,
The hopeful,
The princesses,
And the princes 
Their believer

Lets some on the generals,
The queens, 
The kings, 
and The knights start ride adventures trail

Lets call on The ledgers, 
The lovers,
The big ones,
The small ones,
The boundaries,
The attendance, 
The Discoverers,
The conductor,
The scientist,
The CEO’s

Lets call on the Sky walkers,
The movers,
The shakers

Lets call on the curious
And bring on the hope

LIFE STARTS HERE

DIAM (Enjoy The Silence)

DIAM..
Terkadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komen.
Terkadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur.
Terkadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat.
Terkadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes.
Terkadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan.

Tapi..
Biarlah DIAM kita mereka paham artinya.
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya.
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya.
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya.

Karena..
DIAM kita mungkin disalah tafsir.
DIAM kita mungkin mengundang prasangka buruk.
DIAM kita mungkin di salah artikan diterjemah.
DIAM kita mungkin tidak membawa apa-apa maksud.

Justru
Jika kita merasakan DIAM itu terbaik.
Seharusnya kita DIAM.
Namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak.
Berkatalah sehingga mereka DIAM.



-Annisa Mutiara Hati-

Rabu, 11 April 2012

Mengapa kaca spion selalu lebih kecil daripada kaca depan mobil?

Mengapa kaca spion selalu lebih kecil daripada kaca depan mobil?

Semua pasti sudah tahu apa arti kalimat tersebut. Ya, kita memang seharusnya lebih banyak menatap ke depan daripada menoleh ke belakang.
Move on! Walk on! Look forward! Begitulah katanya. Menatap masa depan? Atau mungkin meraba masa depan. Hm... tahukah? Kurasa bila Ciel adalah bintang, bintang itu kini mulai redup. Menurutmu mengapa? Apa mungkin  karena cahaya bulan dan matahari terlalu terang? Hahaha, kenapa harus menyalahkan mereka? Tentu saja tidak! Ya, ini semua karena aku sendiri. menjadi bintang yang mulai kehilangan arah. Redup oleh kabut mungkin. Sehingga meski langit semakin gelap pun ia tidak malah bersinar terang, namun cahayanya nampak melemah. Layu seperti mawar yang mulai mengering.
Entahlah! Ciel sudah lupa apa itu masa depan. Kau tahu? Ciel benar-benar takut. Jika ada di mobil itu mungkin Ciel sedang dalam posisi di mobil yang berhenti. Dengan sesekali melihat ke depan dan sesekali melihat ke spion. Lantas tidak malah bergerak namun malah menundukkan kepala ke bawah, bingung dan takut. Sementara di mobil itu Ciel duduk di depan kemudi sendirian, hening dan membosankan, tanpa ada musik yang mengalun atau teman yang berceloteh. Seperti perempuan lainnya pada umumnya, Ciel tak bisa berbuat apa-apa untuk melawan pemikirannya selain hanya mengalirkan air dari sudut matanya. Menangis, terisak dalam diam, dalam kesepiannya.
Menyedihkan? Tentu saja tidak. Life is like a roaller-coaster. Mungkin ini hal yang biasa ketika harus berada pada posisi di bawah.
Masa lalu itu adalah kenangan...
Apa yang paling diingat dari masa lalu selain luka dan kerinduan? Sedih ketika memang kisah itu menyedihkan, namun sedih juga jika kisah itu membahagiakan, lantas rindu pada kenangan..

Tepat di tanggal yang sama. Dua tahun yang lalu: 11 April...
Hari itu Ciel yang masih menguap setelah begadang semalaman terhuyung antri mandi di suatu kos di Surabaya. Hm... kurasa semua habis begadang, bedanya ketika itu Ciel begadang buat nonton tv series, sedangkan temen2 begadang karena belajar, selebihnya tidur menyiapkan fisik yang prima untuk hari itu.
Ya, hari itu adalah hari Ciel tes PMDK Jalur Prestasi di Unair. Dan seperti yang telah sering Ciel ceritakan sebelumnya, pilihan pertama jatuh pada Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, lalu pilihan kedua Kesehatan Masyarakat di FKMUA.
Itu adalah tes pertama Ciel dalam rangka menuju jenjang yang lebih tinggi. Jujur rasanya sangat excited. Jalan-jalan di area kampus, melihat orang-orang yang sibuk dengan bacaan sebelum tes, dan sebagainya membuat Ciel ingin tertawa, dan tentu saja tak sabar ingin merasakan bagaimana itu kuliah.
Sejujurnya, Ciel tak pernah berpikir akan mengambil Unair sebagai pilihan studi. Ya, tak pernah sekalipun terpikirkan sepertinya. Semua dijalani dengan santai, mengalir begitu saja seperti air. Tentu saja tetap berharap diterima PMDK tapi berharap untuk pilihan kedua, tak pernah sedikitpun hati ini mengharapkan akan terpilih di pilihan pertama.
Ya, kurasa tanggal itu tak akan pernah terlupakan di memori otakku. Sampai sekarang pun aku masih bisa melihatnya melalui kaca spionku. 11 April 2010 yang bersejarah.

Kini..
Tak bisa kupungkiri dan aku tak akan bisa mengelak lagi bahwa disinilah aku sekarang. Tepat di pilihan pertama aku memilih dua tahun yang lalu. Lantas mengapa hingga kini aku belum bisa menerimanya? Tak berguna lagi kata andai. Ya, andai aku tak ada di ruangan tes itu kala itu. Andai aku tak pernah memilih pilihan pertama itu. Dan andai-andai yang lain yang tak berguna. Sampai disini pun kaca spion itu masih menarik perhatianku.

Mengapa takut menatap ke depan?
Karena Ciel sudah lupa bagaimana caranya. Jika aku bunga matahari mungkin aku sudah lupa bagaimana cara menatap ke arah matahari. Mungkin saja karena aku layu, atau apalah itu.
Impian-impian Ciel itu sedang berterbangan seperti dandelion yang tertiup angin, namun aku tak mengerti kemana lantas mereka akan pergi. Ya, semua serba mengambang. Itu membuat Ciel takut. Bukan karena apa, tapi karena Ciel tak tahu siapa yang bersama mereka kini. Ya, dandelion memang bunga liar, dan kini dia kesepian.
Seperti itulah, Ciel takut karena banyak memikirkan kemungkinan. Dan lebih karena dia ‘kesepian’.
Bukan! Tentu saja itu bukan dalam arti yang sebenarnya. Ciel mencintai hidupnya, mencintai impiannya, dan mencintai teman-temannya.
Namun, ada begitu banyak teman, tapi Ciel tak tahu harus berbagi ke siapa?
Seperti kata Futo-kun, menyendok kebahagiaan itu mudah, yang penting adalah ada atau tidak teman untuk berbagi. Kau pikir si introvert ini mudah membagi kisahnya? Tentu saja tidak! Begitu juga dengan impiannya.
Seperti kisah Peter Pan dan Wendy, Ciel hanya berharap agar tak terlalu lama, ada seseorang yang mengetuk kaca mobil itu, duduk di samping Ciel dan menemani Ciel dalam perjalanan kehidupan Ciel. Seperti Peter yang membawa Wendy ke Neverland. Berceloteh riang bersama, menghapus airmata, membicarakan mimpi bersama, dan dengan keberanian bersama menatap masa depan.

19:12, 11 April 2012, dua tahun setelah hari itu
Ciel

Minggu, 08 April 2012

Tentang seseorang (2)

Tentang seseorang (2)

Aku tak tahu bagaimana harus mengatakannya dan dimana harus memulainya. Namun satu hal yang pasti Ciel hanya ingin mengatakan bahwa kau begitu berbeda.

Aku tak tahu sejak kapan dimulai, meski aku menyadari sejak dulu kau sebenarnya tak pernah ‘jauh’ dariku. Aku menyadarinya baru saja, kau tahu. Karena dulu aku benar-benar mengabaikan dirimu. Hahaha, maafkan aku. Yang jelas aku sangat berterima kasih karena kau selalu hadir di saat yang genting di dalam hidupku. Bukan hanya membantuku dari luar, tapi benar-benar berada di sampingku.

Dan maafkan aku karena baru memperhatikanmu. Aku juga tak tahu kemana saja aku selama ini sehingga tidak melihatmu. Sekali lagi, maafkan aku!

Aku hanya tahu dari seseorang betapa kau menghargaiku sebagai sahabatmu. Hm, mungkin sejak itulah aku mulai respek padamu. Mungkin koneksi diantara kita tidak berjalan dengan cepat. Mungkin itulah yang dinamakan aliran lambat, tidak perlu terlalu cepat, bisa-bisa malah terjadi korsleting, hehe. ^^

Mungkin ini bukan yang pertama, dan aku baru saja mengingatnya, bahwa dulu kau juga pernah membantuku pada masalah yang sama. Huwooo, arigatou gozaimasu!!!

Apa kau ingat ketika masa itu kau tampak begitu peduli padaku. Kau tahu, tak pernah aku mendapatkan kepedulian yang semacam itu. Aku sangat berterima kasih. Namun aku masih tak mengerti kenapa kau melakukannya kala itu. Ingin mencari teman senansib kah? Hahaha, aku hanya bercanda. Aku percaya kau tulus. Itu saja. Karena satu hal yang ku tahu. Kau memang baik.

Kita sering sekali dipertemukan oleh takdir secara tidak sengaja. Itu selalu membuatku ingin tertawa jika mengingatnya. Termasuk hingga kini. Dalam kisah yang begitu menyedihkan. Mungkin ini klimaks ceritanya. Mungkin saja. Atau sebenarnya ini belum mencapai klimaksa sama sekali, aku pun tak mengerti.

Namun tahukah kau, untuk kali ini saja, begitu susah bagiku untuk menyampaikan perasaanku. Bahkan hanya dengan mencoba saja begitu susah. Bahkan terkadang aku berpikir biarlah ini menjadi simpananku sendiri saja. Aku benar-benar tak bisa melakukannya. Padahal aku tahu kau pendengar yang baik. Terlalu baik malah. Terkadang kau mendengarkan saja cerita-ceritaku yang membosankan itu. Yang bahkan kau tak mengerti sama sekali.

Tahukah kau, telah banyak yang kuceritakan padamu. Telah banyak perasaan yang kucurahkan tentang ini dan itu yang mungkin tak kuceritakan kepada orang lain sebaik ceritaku padamu. Atau memang sebenarnya hanya kamu lah yang tahu tentang cerita itu. Hahaha. Mungkin saja. Telah banyak hal yang kubagi, namun tentu saja belum semuanya.

Kau mungkin memiliki banyak teman, namun aku tidak. Mungkin karena itu kau tampak begitu berbeda. Namun mungkin karena itulah aku merasa menjadi terasing kembali. Hm... aku mungkin hanya teman yang tak berbeda dengan temanmu lainnya. Karena itu, sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa kau berharga bagiku.
Seperti itulah nasib kaum introvert. Aku hanya bisa menertawakan diriku yang pengecut. Tetap sebagai Ciel yang pandai menyembunyikan perasaannya. Yang terjadi seakan tak pernah ada sesuatu.

Kisahku denganmu adalah kisah baru yang belum pernah kudapatkan sebelumnya. Dan aku pun tak tahu bagaimana kisah ini akan berujung. Namun sebagaiman suatu kisah pasti akan sampai pada ujungnya. Suatu kisah pasti akan berakhir. Karena itu sebelum lebih jauh lagi, aku ingin pergi perlahan. Karena Ciel telah sering mengalami fase kehilangan, biarlah kali ini rasa itu tidak hadir secara menyakitkan. Terima kasih untuk persahabatan yang indah ^^

Jika dia adalah matahari maka kau adalah bulan...

Tentang seseorang (1)

8:42, di ruang keluarga dengan Yuki di pangkuan
Kali ini Ciel ingin membicarakan orang lain...
Haha, pasti kalian bosan karena Ciel terlalu banyak bercerita tentang dirinya ^^
Ups, tapi seperti Ciel biasanya, tentu saja sudut pandang tetap ada di tanganku, sehingga tetap saja kisah ini tentang Ciel, hehe....
****
Dahulu, jauh-jauh tahun yang lalu, ketika Ciel masih kecil, Ciel terbiasa dengan permainan imajinasi Ciel... Hm... begitulah! Disamping memiliki teman sebaya Ciel juga memiliki teman imajiner, dan mungkin dunia imajiner, hahahaha...
Mungkin bukan Ciel satu-satunya orang yang tumbuh dalam imajinasi, mungkin banyak sekali orang di luar sana yang mengalami hal yang sama dengan Ciel. Namun tentu saja itu aneh. Itu tidak biasa. Namun ini rahasia. Iya, rahasia. Ciel kecil tahu betul bagaimana menyimpan rahasia. Ciel kecil sudah memahami bagaimana sakitnya dibohongi. Ia belajar juga bagaimana pahitnya dikhianati. Sehingga ia bersumpah tak akan berbohong dan berkhianat pada ‘teman-temannya’.
Dan Ciel pun beranjak dewasa, dan ia mulai menyadari ada yang tidak benar dengan jalan hidupnya. Rasanya benar-benar salah ketika kau lebih menyayangi dunia khayalanmu daripada hidup di dunia nyata.
Dan Ciel kecil pun dengan ketetapan hati membakar semua memori tentang dunia khayalannya, meski harus dengan berat hati, dengan air mata. Karena sejak kecil, Ciel sudah merasa berbeda. Ya, Ciel hanya ingin tampak normal dan wajar. Ciel hanya ingin berpikir seperti orang kebanyakan, namun ia tak bisa. Orang lain mungkin tak ada yang tahu tentang kisahnya. Karena dia menyimpannya rapat-rapat. Ciel kecil telah belajar bagaimana menahan kesedihan sendirian. Bagaimana menangis tanpa diketahui orang lain. How pathetic! But, no! She’s enjoy her life. Ciel kecil yang berbeda. Yang menyukai yang tidak disukai kebanyakan. Yang berpikir berbeda dengan kebanyakan.
Sejak itu Ciel paham bahwa tidak mudah mencari teman ‘pengganti’ yang mudah memahaminya. Ya, sebenarnya Ciel punya banyak sekali teman. Orang bilang Ciel ‘baik’. Namun tetap saja, Ciel kesepian. Ciel merasa terasing. Hingga suatu hari Ciel mengenal kata sahabat. Ya, akhirnya Tuhan mengirimkan malaikat pengganti dari malaikat-malaikatnya yang telah hilang dikuburnya dalam-dalam.
Meskipun begitu masih susah bagi Ciel untuk mengatakan perasaannya pada orang lain. Ciel tak pernah belajar bagaimana melakukannya. Karena teman-teman khayalan Ciel dulu selalu memahami tanpa Ciel harus berkata banyak. Ia mulai bingung bagaimana berbagi dengan sahabat. Hingga ia pun akhirnya mampu melakukannya.

Tentang seseorang (1)
Dia mungkin bukan yang pertama.
Entah bagaimana aku mengenalnya, dan entah bagaimana dia menjadi begitu istimewa. Huft, itu masih misteri bagiku. ^^
Namun satu hal yang pasti, dia pernah membuat hidupku menjadi terasa sangat ringan dan bahagia.
Bahkan hanya dengan melihat senyumannya atau hanya dengan berada di sisiya kau akan merasa nyaman.
Begitulah kami bersahabat. Kami bersahabat tanpa kata-kata yang panjang. Karena kami bersahabat melalui hati bukan kata.
Namun karena itulah, Ciel tak pernah membagi kisah Ciel padanya. Karena Ciel selalu takut merusak kebahagiaan akan kebersamaan kita. Dia selalu tersenyum dan memberi semangat. Aku selalu menganggapnya seperti matahari diatas langit kehidupan Ciel. She’s my sunshine!
Kita melalui hari seperti air yang mengalir. Begitu saja dan tenang. Dia selalu membawa cahaya yang menghapus gelapku.
Lucunya persahabatan kami begitu canggung. Ya, kalian tahu kan, Ciel bukan orang yang pandai dalam mengekspresikan perasaan Ciel. Hingga kali pertama kuungkapkan perasaan Ciel dan terima kasih Ciel dengan mengiriminya surat. Surat cinta? Mungkin saja. Itu adalah surat cinta pertamaku untuk sahabatku.
Ya, begitulah dalam keseharian Ciel seperti bukan siapa-siapa. Kita seperti berteman pada umumnya. Namun begitulah Ciel. Ciel selalu menjadi orang terakhir yang menunjukkan perasaan Ciel. Sekagum apapun Ciel dengan seseorang, serindu apapun dengan seseorang, sesayang apapun, Ciel hanya bersikap wajar seperti tak pernah ada yang terjadi. Entah darimana sikap itu ada. Mungkin karena Ciel tumbuh dalam dunia ‘rahasia’, sehingga hingga dewasa pun Ciel lebih memilih merahasiakan perasaan Ciel. Namun syukurlah, we are connected, we are linked. Kami benar-benar terhubung oleh chemistry. Dia mampu memahami Ciel tanpa banyak bicara, tanpa banyak sikap. Kami bersahabat dengan indah. Sehingga keindahannya tak mampu Ciel jelaskan dengan kata-kata.
Namun, setiap kisah selalu memiliki akhir. Ciel tak pernah tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Namun takdir memisahkan jarak diantara kami. Kami sedang berjuang di jalan masing-masing. Namun Ciel tak akan pernah lupa bagaimana senyumnya, bagaimana semangatnya yang selalu menuntunku untuk menjadi sosok yang tegar, yang pantang menyerah. Yang Ciel lakukan kini hanyalah percaya. Ya: percaya. Percaya bahwa kita masih saling terhubung. Hanya dengan kekuatan percaya persahabatan itu masih terus mengalir walau tanpa banyak komunikasi *seperti dulu.
Ciel, yang sukar mengatakan perasaannya, berterima kasih pada sosok yang ada disana. You’ll always be my sunshine! ^^

Senin, 02 April 2012

Hoshi no Mienai Yoru Indonesia Translation

Ciel really love this song ^^

Malam Tanpa Bintang

Setetes air yang jatuh
Aku menyadari sesuatu yang penting setelah aku kehilangannya
Menarik dalih dan pembicaraan yang berulang-ulang
Menggenggam kebebasan konyol di atas kepalaku
Tanpa kusadari, ada jalan buntu
Dan jalan buntu lainnya yang berujung pada masa depan bernoda kesedihan
Akhirnya, hanyalah khayalan diri yang membengkak

Selama ku tak bisa menyeka kesedihan orang-orang yang ku sayangi
Hanya demi diriku sendiri
Aku mencoba mengumpulkan cahaya

Sejak kapankah langitku menjadi berbatas?
Aku bahkan tak yakin apakah esok mentari akan bersinar
Walau benda-benda yang tak jelas ada di tanganku
Di malam tanpa bintang


Langit sepanjang perjalananku begitu lembut
Bunga-bunga yang tak bernama itu begitu megah
Pelangi yang melangkah di atas tanah
Danau menjadi cermin yang mencerminkan realitas
Empat musim berputar
Salju yang meleleh menghantarkan musim semi
Sebuah kuncup berlanjut menjadi bunga, dan bunga menjadi buah
Dalam perputaran yang abadi

Hatiku terasa lembut
Dalam banyaknya warna dan banyaknya cahaya
Aku mempelajari banyak hal


Awan, tanpa terburu-buru, dengan lembut dan tenang
Terus mengubah bentuknya
Dan mempercayakan dirinya kepada sungai
Diluar kertas gambarku, dengan kebebasan yang hampir terdesak keluar
Aku akan mencoba melukis mimpiku

Serpihan salju yang berkilauan
Menukik jatuh di atas telapak tanganku
Doa terakhirku
Merubah bentuk, keadaan dan warna yang seharusnya ia miliki
Dunia yang putih bersih, itulah kesenangan musim dingin
Masa depan yang muncul dan menghilang
Seberapa jauh akan pergi, itu tergantung kepada dirinya sendiri

Hatiku merasa sepi
Semua perpisahan, semua kesedihan
Aku ingin mereka terus berubah menjadi harapan


Tak ada yang bisa menghentikan cahaya yang mulai berlari
Ada hujan lebat, tapi aku ingin terus maju menembusnya
Kunci yang membuka pintu kenangan
Ayo kita buang

Di langitku yang kini telah terbuka
Esok pun mentari kan bersinar
Hari-hari ketika aku bermain demi diriku sendiri telah ku akhiri
Hatiku menari dalam harapan
Di malam indah berbintang

Natsu no Kakera Indonesia Translation

Kepingan Musim Panas

Manisnya kepingan musim panas yang telah hilang
Masih ada di dalam hatiku yang masih hijau
Kala itu, semua mimpi terpantul di dalam mata itu
Pada saat aku ingin terbang ke langit, aku menutup mataku

Sebelum seseorang tahu, aku telah benar-benar lupa
Permasalahan terbang di atas langit itu
Aku menjadi begitu pandai dalam berbohong dan mencari alasan
Kunci mimpi itu telah disingkarkan ke dalam hatiku yang terdalam

Aku bertanya-apa apa yang telah hilang
Dan sebaliknya apa yang ada di dalam cengkeramanku
Walaupun ini bukanlah bagian yang menyenangkan
Entah bagaimana, aku mulai menghela nafas

Ketika kita ada di masa lalu yang jauh itu
Di bawah langit musim panas
Segala hal tampak berkilauan
Lagi, ada suara nyanyian yang tak terdengar
Yang diliputi oleh cahaya

Dari akhir cerita yang kita baca
Kita berlanjut dan melihat bagian awal
Ketika membaca dengan teliti tentang alasan kesedihan kita
Juga perjumpaan kita dengan orang lain

Pada dalamnya cinta yang memudar
Pasangan yang tak tahu tentang masa depan
Menggambar graffiti cinta terbatas yang mereka pikirkan
Tanpa menyadari bahwa tembok itu adalah sudut mati

Namun penanda itu
Dengan warna merah kilat bercahaya
Meningkat dalam kegembiraan pertemuan tak terduga
Dan harapan hari esok
Kita menutup mata dan tidur dengan nyenyak

Ketika kita di masa lalu yang jauh itu
Kita meleati janji yang robek seolah-olah itu adalah harta kita
Lagi, ada pesona redup
Dari sesuatu yang disebut kekekalan

Ketika kita di masa lalu yang jauh itu
Dengan sepeda berkarat, kita mendaki jalan menuju bukit
Mekarnya bunga, hembusan angin
Pada saat itu, matahari terus menerangi dunia remaja
Sekarang juga tetap berlangsung dalam keheningan
Di bawah langit musim gugur yang bersih sempurna