I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Selasa, 31 Juli 2012

Hanya bualan


aku tahu..
yang membuat jarak adalah..
aku tidak terlalu berminat dengan apa yang kalian sukai, dan begitu juga sebaliknya..
hanya berada di tempat yang salah..

Apa benar perbedaan yang ada menciptakan dinding diantara kita?
Apa benar jika kesamaan equals dengan kedekatan  antar manusia?
Apa aku harus mempercayai semua itu?
Apa benar perbedaan menciptakan jarak?

Seharusnya aku tahu...
Karena yang menciptakan perbedaan itu adalah kita sendiri...
Tidak ada orang lain...
Apa aku harus menyalahkan diriku karena berbeda?

Aku telah menyadari sejak lama bahwa banyak jurang di sekeliling duniaku...
Dan aku hidup di tengahnya...
Memandang segalanya dari jauh...
Karena seakan duniaku memang diciptakan untuk aku saja...
Tidak ada yang mau menyeberangi jurang itu...
aku pun tidak...

Sebenarnya tidak ada yang terlalu berbeda...
Hanya saja...
ini salahku...
akulah yang memutuskan untuk berbeda...
Apa aku salah?

(Hah, sejak kapan blog ini menjadi diary eksplisitku?
Oh Tuhan, maafkan saya...)

Hm...
Tidak bisa dipaksakan memang jika itu urusan hati...
Jika memang tidak suka lantas kenapa?

Menjadi apa yang disebut orang sebagai 'outsider'...
Tak mengetahui apa yang orang lain katakan...
Hidup dalam dunia yang hanya milik sendiri...

Damn it!!!

Sejujurnya aku sangat senang ketika orang itu hadir dalam hidupku...
Meski tidak banyak, tapi... aku sangat senang ketika tahu bahwa kita memiliki banyak persamaan...
Memiliki banyak minat yang sama...

tentang kisah oranye...
tentang kisah langit...
tentang summer triangle...
dan tentang kisah bulan...

Aku benar-benar tidak bisa menulis dengan benar, gomennasai >.< (dan sebenarnya aku juga minta maaf kepada siapa?)
Yah, hidupku penuh dengan kata maaf...
sebenarnya benarkah aku salah?
Sebenarnya kenapa kepalaku penuh dengan hal-hal semacam ini?

Kau lihat tulisan ini sama sekali tidak fokus...
Apa kau masih mau mempublikasikannya Ciel?


I said: "iya, biarlah"

Jumat, 27 Juli 2012

About the future...


About the future...

Ini adalah hal yang sering dibahas oleh teman-teman...
Namun entah kenapa aku merasa tidak bisa mengatakannya dengan baik
Tentang bagaimana aku menggambarkan masa depan...

Aku hanya manusia yang berpikiran sederhana...
Maksudku, aku tidak pernah berpikir di masa depan nanti aku harus menjadi apa...
Aku tidak pernah ingin menjadi kaya, berjabatan tinggi, memiliki suami yang sempurna, memiliki rumah mewah...
Aku tidak menginginkannya...
Entah sejak kapan, aku menggambar hidupku dalam tangga keinginan...
Aku hanya ingin agar keinginanku terpenuhi...
Itu adalah impianku...
Mimpi-mimpiku...

Maaf kepada semuanya...
Kupikir i’m just selfish...
Aku selalu memikirkan apa yang kuinginkan...
Memikirkan diri sendiri...
Tapi aku...
Aku tidak meminta banyak dari kalian...
Aku hanya ingin semua mimpiku tercapai...
Hanya itu...

Tentang masa depan...
Kurasa aku mendengar cerita masa depan dari beberapa orang  teman...
Namun aku tidak pernah bisa menceritakan dengan baik tentang apa yang kuinginkan...

Aku...
Aku tidak pernah ingin menjadi apa...
Aku hanya ingin impianku terpenuhi...
Jadi seharusnya, tak penting lagi jika aku tidak belajar di jurusan astronomi...
Iya kan?
Hanya saja,
Aku belum bisa mencintai apa yang kuambil saat ini dengan baik...
Gomen nasai...
Aku mungkin belum berusaha dengan keras untuk mencintaimu, gomen nasai >.<

Aku selalu bertanya apakah kini aku sendirian?
Apakah sekarang aku menjalani ini sendirian?
Uhm.... lupakan!!!

Well, kembali tentang masa depan...
Aku hanya ingin hidup sederhana...
Maksudku, aku tidak perlu mengejar sesuatu yang membuat orang lain takjub padaku...
Mengejar gengsi dan lain sebagainya...
I just want to live on my way...
Yah, seperti itu...

Sejak dulu aku bermimpi memiliki rumah yang jauh dari keramaian...
Memiliki taman di dalam rumah...
Tempat yang lapang di dalam rumah, jika memang nanti aku memiliki tanah yang cukup luas...
Yah, aku ingin memiliki taman di tengah-tengah rumah...
Aku hanya menginginkannya agar aku bisa melihat bintang bersama keluargaku nantinya...
Atau, jika memang tidak ada cukup lahan...
Aku ingin membangun rumah yang cukup tinggi...
Dengan atap yang memiliki taman yang mampu melihat langit secara keseluruhan...
Ah, ini sedikit sentimentil kukira...
Namun aku selalu berharap bisa memandang langit bersama orang yang kusayangi...
I guess itu bisa berarti sahabat atau saudara...
Dan hingga sekarang aku belum mendapatkan kesempatan itu, haha :)
Aku selalu dipandang aneh...
Ketika orang lain menyebutku aneh, kurasa itu menjadi hal yang biasa kudengar...
Kebiasaan stargazing ku pun juga dibilang aneh...
Aku berharap suatu saat nanti aku menemukan orang yang bisa mengerti aku as the way I am...
Memang susah memahami diriku...
Even, aku sendiri belum terlalu bisa memahami diriku sendiri...

Suatu saat nanti aku sangat berharap jika seseorang yang kusayangi tersenyum dan bersemangat ketika aku mengatakan “Let’s stargazing tonight!!!
Meski jika dia tidak mengetahui apapun, dia mau mendengar apa yang kukatakan dan bersedia memahaminya...
Uh, i’m going to be selfish, right?
Yah, kurasa aku hanya memikirkan diriku sendiri...
I just don’t want to be alone anymore someday...
Boku wa hontou ni sora wo daisuke ni...
Aku pun juga ingin jika orang yang kusayangi nanti menyukai apa yang kusukai...
Dan aku pun juga akan berusaha memahami apa yang dia sukai...
Then, we will be in the same way, right?
And just say, “Hehe, same here.” Or just, “That’s you are right.”
And then we will making laugh together...

Aha, it’s just a little imagination about the future...
Actually the reality is not considered with the fantasy, right?
It might be not ever happened...
But, at least I ever draw it...
My heart draws a dream... ^^

Kamis, 26 Juli 2012

Arigatou - Ikimonogakari

Arigatou tte tsutaetakute anata wo mitsumerukedo
Tsunagareta migite wa dareyori mo yasashiku
Hora kono koe wo uketometeru

Mabushii asa ni nigawaraishitesa anata ga mado wo akeru
maikonda mirai ga hajimari wo oshiete
Mata itsumo no machi e dekakeruyo

Dekoboko na mama tsumiagetekita futari no awai hibi wa
Koboreta hikari wo daiji ni atsumete
Ima kagayaiteirunda

Anata no yume ga itsukaraka futari no yume ni kawatteita
Kyou datte itsuka taisetsu na omoide
Aozora mo nakizora mo harewataruyouni

Arigatou tte tsutaetakute anata wo mitsumerukedo
Tsunagareta migite ga massugu na omoi wo
Bukiyou ni tsutaeteiru

Itsumademo tada itsumademo anata to warattetakara
Shinjita kono michi wo tashikameteikunoni
Ima yukkurui to aruite ikou

Kenka shita hi mo nakiatta hi mo sorezore iro sakasete
Masshiro na kokoro ni egakareta mirai wo
mada kakitashiteikunda

Dareka no tame ni ikiru koto dareka no ai wo ukeireru koto
Souyatte ima wo chottozutsu kasanete
Yorokobi mo kanashimi mo wakachiaeruyouni

Omoiau koto ni shiawase wo anata to mitsukete iketara
Arifureta koto sae kagayaki wo dakuyo
Hora sono koe ni yorisotteku

Aishiteru tte tsutaetakute anata ni tsutaetakute
Kakegae no nai te wo anata to no korekara wo
Watashi wa shinjiterukara

Arigatou tte kotoba wo ima anata ni tsutaerukara
Tsunagareta migite wa dareyori mo yasashiku
Hora kono koe wo uketometeru

Langit dan Pecintanya

Sungguh mengharukan hidup di dunia ini...
Banyak hal yang terlalu indah lebih dari penampakannya...


Tuhan, terima kasih...
Aku sungguh terharu kau menempatkanku disini...
Bersama teman-teman yang luar biasa...


Aku benar-benar mencintai astronomi sejak pertama aku mengenalnya...
Dan aku benar-benar merasa terkhianati ketika Kau menempatkanku di Surabaya,
kota metropolis yang sangat jauh dari kampus idamanku di barat sana, 
jauh dari Bosscha yang sangat kupuja...
Aku merasa sangat buruk, merasa berada di tempat yang sungguh sangat salah...


Namun, Kau tidak pernah mengkhianati...
karena Kau Maha Paling Luar Biasa...
RencanaMu selalu menjadi rencana terbaik yang pernah ada...
Dan Kau mempertemukanku dengan semua ini...


Aku jatuh cinta padanya...
Pada langit dan segala isinya...
Dan kini aku sungguh sangat dekat dengan semua itu...
Menjadi bagian dari langit dan pecintanya...
Kau membawaku pada tempat yang indah dan mungkin lebih indah dari yang dulu kuinginkan...


Bertemu dengan para astronom amatir,
bahkan berani menyebut diri sebagai astronom amatir...
Bertemu dengan astronom luar biasa,
dan semangat laskar teropong yang terus menyala...
Menjadi bagian dari astronomi dunia yang kucintai dan kudamba...


Terima kasih atas keluarga baru yang telah Kau berikan...


Kini dalam dimensi ruang dan waktu yang baru...
Tercipta kisahku dengan langitku...
Aku mencintaimu, Langit...

Rabu, 25 Juli 2012

Ingin Kukatakan 'Aku Percaya'

"Belajar untuk percaya"
Kalian pernah mengatakan itu padaku...
Jika hati ini memang susah untuk terbuka, lantas mudahkah lisan ini berkata...

Sendiri itu...menyesakkan...
Hanya Tuhan yang tahu bagaimana hati ini berbicara...

Mana yang lebih menyakitkan,
tidak pernah memiliki,
atau kehilangan setelah memiliki?

Jika memang tidak seharusnya aku mendapatkan, aku akan menyakiti karena terus mencari.
Jika aku telah kehilangan, lantas hati ini akan terluka karena sibuk mengenang.

"Aku percaya"...
Ingin kukatakan itu padamu
Namun kau telah pergi...

Lantas kepada siapa hati ini menyapa...
karena hati ini tercipta untuk menunggu...
Ya...
bahkan dalam penantian pun, jiwa ini tersakiti...

Sayonara Memories

Maaf, karena tak mampu memahamimu...
Maaf, karena terus mengganggumu...
Berjuta maaf yang ingin kusampaikan padamu...
seakan tidak berarti...

Mungkinkah, jika kita memang tidak harus bersama...
Jika memang tidak pernah terjadi ikatan...
Jika memang tidak pernah bertemu...
Dan semua telah menghilang...
Atau mungkin kau telah lupa...
dan tak akan ingat...

Aku akan pergi...
jauh...
Jika memang ini lebih baik...
Aku akan pergi...
Dan mengatakan selamat tinggal kepada masa lalu...

Terima kasih yang tak terkira...
untukmu...

Dan Altair pun merindukan Vega


Langit bulan Juli yang begitu abadi.
Langit bulan Juli yang menyimpan memori.
Langit bulan Juli yang memiliki kisah tersendiri.

Itulah Altair, Deneb, dan Vega.
Seperti aku, setiap orang memiliki kisah Summer Triangle nya sendiri.

Dan seperti yang selalu kukatakan.
Betapa aku ingin menjadi Altair.
Altair yang selalu mencoba menjadi penjaga.
Altair yang menyayangi sahabatnya.
Altair yang berjiwa baja.
Sang Aquilla yang akan melindungi sosok yang dicintainya.

Dan dialah Vega.
Vega yang indah. Vega yang pintar. Dan Vega yang cemerlang.
Vega yang hanya kupandang dari jauh.
Ah, Vega. Jika memang Lyra tidak sejauh itu.
Akankah Orihime dan Hikoboshi akan bersatu selamanya?
Oh, langit bulan Juli.
Seberarti itukah 7 Juli.
Ketika Altair sangat merindukan Vega.
Dan pada akhirnya mereka akan bersua pula.

Dan kau Deneb.
Deneb yang anggun. Yang cantik. Yang lembut.
Bagaimana bisa kumelupakanmu.
Tentu aku tak akan pernah melakukannya.
Cygnusku yang berharga.
Aku tak akan lupa bagaimana kau tersenyum.
Senyuman indah yang dihiasi jajaran Bimasakti yang bercahaya.

Dan kini.
Jika memang aku adalah Altair.
Aku merasa sendirian.
Vega dan Deneb.
Jika memang aku tak mampu menjangkau kalian.
Biarlah.
Biarlah rindu ini terus mekar.
Terhadap Deneb yang selalu kusayangi.
Dan terhadap Vega yang selalu kurindu.
Aku Altair akan selalu mencintai kalian.
Aku Altair akan selalu mengingat kalian.
Dan jika musim panas datang,
Aku akan tersenyum karena kalian.
Yang indah bersemayam di angkasa.
Altair, Deneb, dan Vega.

Langit yang Sama



Kutulis hal ini di bawah langit gelap yang berbintang.
Saat ini ku duduk sendirian di kegelapan, menatap cahaya berkelip yang membingkai angkasa raya.
Semuanya sama. Tidak ada yang berbeda.
Yah, langit ini adalah langit yang sama yang pernah kulihat setahun yang lalu.
Begitu cepatnya waktu seakan hari itu barusaja kemarin.
Jika kau merasa melihat harapan ketika melihat langit, justru saat ini aku merasa melihat kenangan.
Yah, langit menyimpan rahasia akan masa lalu dan masa depan.
Mungkin itulah yang menjadi dasar teori deja vu.
Ah, apalah itu.
Kenangan, oh kenangan.
Kenangan itu memiliki 2 versi dalam kehidupan.
Seperti kenangan pahit dan kenangan manis.
Kenangan juga ada yang bersemayam dalam satu hati
..ada juga yang dimiliki sehati.
Yah, terkadang ada kenangan yang menjadi rahasia bagi memoar kehidupan seseorang,
rahasia yang disimpannya sendiri,
yang mungkin menjadi rahasianya dengan penciptanya sendiri.
Kenangan semacam itu akan selamanya hidup dalam kedalaman ingatan manusia.
Kenangan yang menyimpan rasa tersendiri bagi pemiliknya.
Oh, kenangan.
Kau begitu relatif diabaikan.
Namun juga relatif disimpan.

Ah, dasar manusia.
Kenapa kau mengingat hal yang lalu, jika terkadang itu lebih banyak menyakitkan.
Ah, dasar manusia.
Sementara terdapat kenangan lain yang menjadi rahasia antar manusia.
Kenangan indah, sedih, memalukan, atau membahagiakan.
Kenangan yang dibagi dalam keping-keping garis perak yang saling menghubungkan insan-insan di dunia.
Oh, kenangan.
Bahkan terkadang kau dimiliki banyak orang.
Kenangan yang menjadi rahasia umum.
Seperti sesuatu yang selalu menjadi legenda.
Yang diamini tidak sedikit manusia.

Namun langit diatas tetaplah sama.
Langit yang berputar dalam siklus dunia.
Yang menyimpan kenangan masa lalu maupun masa depan.
Dan aku pun menunggu.
Kapan langitmu akan datang menjemputku.
Dan keduanya pada akhirnya akan bersatu.
Dan jika itu tiba, bersediakah kau menggambar kenangan indah di masa mendatang?
Di langit yang sama.

Ketika Astronomi Ramai Diperbincangkan



*just curcol*

Sudah sejak lama perbedaan tercipta di muka bumi ini. Dan perbedaan itu adalah keniscayaan selama manusia hidup di dunia ini.
Beberapa waktu lalu perbedaan itu tercipta, yaitu ketika penentuan awal Ramadhan di Indonesia. Ketika sebagian umat memilih berpuasa pada hari Jumat, 21 Juli 2012 mengikuti salah satu ormas Islam Indonesia sedangkan sebagian yang lain memilih mengikuti ketetapan pemerintah Indonesia dengan berpuasa pada hari Sabtu. Yah, dan berkat peristiwa ini lagi-lagi astronomi ramai diperbincangkan di masyarakat luas. Hm... rasanya begitu menyenangkan sekaligus begitu menegangkan. Mengapa begitu? Karena astronomi pun menciptakan persepsi yang berbeda pada masing-masing pihak.
Hm... disini saya tidak akan membahas terlalu banyak tentang penentuan awal bulan dalam kalender Qamariyah. Untuk itu kalian bisa melihat pada blog atau web astronomi atau falakiyah lain. (  http://rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1433/ramadhan/ ).
Perbedaan awal puasa tahun ini sebenarnya telah diprediksi sejak lama oleh para ahli. Dan saya pun tidak kaget karena sejak tahun lalu sudah tahu kalau tahun ini akan ada perbedaan awal puasa. Disini saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya pribadi tentang 2 teori yang seakan tidak bisa disatukan yang menjadi perbincangan selama penentuan awal Ramadhan.
Wujudul Hilal vs Imkanur Rukyat
Yah, kali ini karena kita membahas tentang perhitungan astronomi, untuk sementara kita singkirkan dulu sisi observasinya alias rukyatul hilal.
Yah, 2 metode yang telah disebutkan diatas adalah biang keladi perbedaan yang ada di bumi Indonesia. Dua metode tersebut sebenarnya memiliki persamaan, yakni sama-sama memakai hisab (perhitungan) sebagai acuannya. Yang berbeda hanya ketentuannya saja. Wujudul hilal mematok asalkan hilal telah mncul diatas ufuk (ketinggian lebih dari 0o), maka sudah terhitung bulan baru, sedangkan imkanur rukyat yang mendasarkan hisab atas perkiraan rukyatul hilal secara kasat mata membuat acuan ketinggian hilal 2o sebagai dasar penentuan bulan baru. (Selengkapnya saya sarankan cari info sendiri ya,   http://rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1433/ramadhan/  )
Saya sendiri yang masih new bie di dunia astronomi amatir lebih nyaman mengikuti hisab imkanur rukyat yang konon disebut sebagai jalan tengah antara hisab dan rukyat. Hm... padahal permasalahan bukan lagi di hisab atau rukyat, namun hisab dengan hisab juga, hehe. Yah, saya lebih mantap jika penentuan awal bulan Hijriyah menggunakan sistem rukyatul hilal, yaitu penentuan awal bulan berdasarkan penampakan hilal secara kasat mata baik dengan mata telanjang ataupun menggunakan alat bantu misalnya teleskop. Memang dalil tentang ini lebih implisit dibandingkan menggunakan acuan hisab dalam penentuan awal bulan. Metode hisab wujudul hilal seakan bertentangan dengan metode rukyatul hilal. Sering kali terjadi perbedaan karena hilal tidak nampak meski konjungsi bulan telah terjadi. Wah, wah. Merepotkan sekali. Karena itu beberapa menggunakan perkiraan dengan hisab juga dengan batasan 2o, yaitu perkiraan batas penampakan hilal yang bisa dilihat secara rukyat (imkanur rukyat). Pada akhirnya masalah ini tidak bisa ditemukan titik temunya hingga kini selama ketentuan kedua metode ini tidak disepakati.
Namun masalah tidak berhenti sampai disitu. Meski lebih kuat berdasarkan dalil, namun cara ini seakan hanya dibenarkan berdasarkan rukyatul hilal lokal (mathla’ lokal). Nah bagaimana dengan mathla’ global?
Seringkali didapati hilal telah terlihat di Jazirah Arab namun beberapa jam sebelumnya di Indonesia hilal belum dapat dirukyat. Ini membuat perbedaan penentuan awal bulan terjadi antara Saudi Arabia dengan Indonesia. Padahal Saudi Arabia menjadi rujukan bagi banyak negara, terutama kebanyakan negara di Jazirah Arabia (berdasarkan penuturan teman saya dari Palestina) yang seia sekata terhadap penentuan awal bulan. Nah lho, kenapa Indonesia berbeda? Sebagian masyarakat mengecam pemerintah karena mengabaikan persatuan umat Islam sedunia. Nah lho? Entahlah... saya tidak memiliki pendapat khusus mengenai ini.
Namun saya memiliki alasan tersendiri kenapa pada akhirnya tetap memilih mengamini hisab imkanur rukyat untuk penentuan awal Ramadhan tahun ini. Alasan pertama telah saya sebutkan, saya lebih mantap dengan konfirmasi observasi rukyatul hilal daripada sekedar perhitungan mutlak semata. Yang membuat saya tidak yakin hanyalah mathla’ global. Hm... namun secara hisab memang seharusnya hanya Amerika Latin saja lah yang mampu melihat hilal. Namun pada kenyataannya ada beberapa negara di Timteng yang mengaku telah melihat hilal. Hm... dan pada kenyataannya mayoritas negara muslim pun berpuasa sesuai dengan ketentuan Saudi Arabia yang ternyata sesuai dengan tanggal yang ditetapkan melalui perhitungan versi wujudul hilal. Hm... namun, saya pernah bertanya kepada Prof. Thomas Djamaluddin, astronom dari LAPAN yang juga ikut ambil andil dalam sidang isbath yang dilangsungkan pemerintah tempo lalu. Beliau mengatakan usia hilal di barat lebih tua, tidak seharusnya kita yang di timur mengacu kepada yang lebih barat, namun sebaliknya wilayah barat boleh mengikuti area timur. Ah, entahlah, saya belum terlalu paham namun tetap mengamininya. Karena itu, tahun ini saya masih saja mengikuti imkanur rukyat yang ternyata juga diamini pemerintah melalui Menteri Agama (meski saya juga masih mengamini mathla’ global).
Beberapa teman berdiskusi dengan saya mengenai ini. Beberapa sekedar bertanya. Dan beberapa berencana merujuk keputusan saya. Huh, hanya atas nama astronom amatir. Padahal ilmu saya masih comot sana comot sini. Belum benar-benar bisa dipegang. Wallahu’alam bishawwab.

Jumat, 20 Juli 2012

Aqua Timez


Aqua Timez

Dulu Ciel mengenal band ini secara tidak sengaja.. Yah, di dunia ini memang banyak hal yang dimulai dengan ketidaksengajaan. Mungkin seperti jodoh. Sejauh apapun kita menghindar jika memang harus bertemu maka akan bersua pula. Begitulah aku bertemu Aqua Timez. Meskipun telah mengenalnya cukup lama dengan single Alones-nya yang menjadi soundtrack Bleach the movie, Ciel tetap meliriknya sebelah mata. Yah, bagi Ciel yang terbiasa menyukai tipe vokal Pop Rock semacam Laruku atau Pop mellow alternatif seperti YUI, Aqua Timez benar-benar kuanggap sebagai selingan saja. Bahkan lagu Alones sempat ter-delete dari playlist ku dalam jangka waktu yang tidak bisa dibilang sebentar. Hingga suatu hari Ciel menemukan suatu terjemahan indah dari lirik lagu Himawari dalam bahasa Inggris dan Ciel pun mulai berkata “suka”. Lagu yang bertempo cepat dengan pelafalan Futoshi Kawasaki yang seperti rapper namun tetap dengan nada pop nya berusaha kuikuti sehingga beralihlah genre khas Futo-kun menjadi salah satu genre favoritku.
Mengenai Himawari, Ciel memang menganggap bunga matahari sebagai bunga yang menarik terlepas sebelum Ciel mengenal lagu ini. Dan begitu mengetahui lagu ini Ciel merasa begitu takjub dengan kelihaian penyusunan kata demi kata yang dibingkai Futo-kun menjadi sebuah lagu. Tentang kepercayaan. Lagu ini mengajarkan kepercayaan akan suatu harapan. Bahwa bunga matahari selalu percaya terhadap matahari meskipun matahari tidak terlihat karena awan. Seperti itulah, Ciel remaja, sosok yang selalu mengutuk dunia belajar untuk berharap kepada masa depan melalui impian yang akan selalu bersinar seperti cahaya. Bahwa di sekitar Ciel banyak sekali orang-orang yang telah menyapa dunia Ciel. Dan bagi mereka Ciel ingin sekali mengucapkan banyak maaf dan terima kasih. Melalui Himawari Ciel mengungkapkan semua itu. Disini Ciel mulai belajar untuk tidak banyak menoleh ke masa lalu, namun mulai belajar bangkit dan melangkah ke depan, merangkai sayap penuh warna dan terbang ke langit menuju ke arah cahaya. “Miageru sora ga nani iro demo kamawanai sa, hikari wa koko ni aru kara ikite yukou” J
Selanjutnya adalah lagu yang membuat Ciel mulai jatuh cinta terhadap Aqua Timez, Sen no Yoru wo Koete, lagu tentang seseorang yang sangat ingin menyampaikan perasaannya kepada orang yang dia cintai, namun sepertinya orang yang dimaksud itu tidak mencintainya, Futo menyajikannya dalam kata yang begitu puitis.
Aku melewati seribu malam, ingin bertemu denganmu. 
Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu.
Aku ingin dicintai oleh mu, tapi sepertinya kau tak akan mencintaiku.
Aku mengembara dalam pikiranku.
Aku menemukan sebuah jawaban, walaupun menakutkan dan menyakitkan.
Aku ingin menyampaikan “aku mencintaimu” pada orang yang ku cintai.
 
Walau hal itu tak terpenuhi, dapat mengatakan “aku mencintaimu” pada orang yang kita cintai adalah hal yang paling indah di dunia ini.
            
Suatu perasaan yang begitu jujur. Seseorang yang mempercayai hatinya.
Ya, karena kenyataan bahwa aku mencintaimu tak dapat dirubah oleh siapapun.

Dalam dunia yang luas ini, aku tak dapat menggambarkan betapa senangnya aku karena bertemu dengan mu.
Yah, meskipun Ciel tidak pernah tahu ketika itu tentang apa itu cinta, Ciel berhasil dibuat tersentuh dengan kisah di dalam lagu ini. Ciel menjadi paham betul tentang seseorang yang sangat ingin menyampaikan perasaannya itu. Lagu ini membuat kami para Aquafanz meleleh. Ya, meaning yang begitu dalam dan menghanyutkan. Sejka saat itu Ciel memutuskan jatuh cinta kepada Aqua Timez, terbilang telat karena ketika itu Ciel sudah kelas 2 SMA.
Setelah Sen no yoru Ciel mulai mendownload banyak lagu Aqua Timez, dan masing-masing lagunya benar-benar memiliki arti yang dalam, bahkan beberapa membuat Ciel begitu kuat dalam menghadapi hari-hari Ciel. Beberapa memunculkan harapan, beberapa membantu Ciel mengatasi kesedihan. Beberapa membuat Ciel lebih menghargai arti persahabatan. Ciel menjadi mudah berteman dengan langit, angin, bulan, bintang, dan Ciel mulai belajar mencintai segala hal.
Niji, lagu ini yang berarti pelangi adalah salah satu lagu yang mengingatkan Ciel kepada seseorang yang sangat Ciel sayangi. Seseorang yang selama kau berada di sisinya seakan semuanya akan baik-baik saja.
Daijoubu da yo!!!
Lagu ini membuatku merasa bahwa apapun yang terjadi jika hati kita tetap tertaut semua akan baik-baik saja, bahkan hingga suatu saat nanti ketika kedua langit di dunia kita menyatu,  kita akan tertawa bersama di bawahnya.
Chiisana Tenohira, tentang arti penting seseorang dalam hidup kita. Bahwa di dunia ini terkadang kehidupan tidak berjalan mulus. Entah kenapa aku merasa lagu ini identik dengan kenangan akan perpisahan dengan seseorang yang sangat kita cintai. Dalam lagu ini Ciel sangat menghayati lirik bahwa ucapan terima kasih itu tidak bisa sepenuhnya disampaikan hanya melalui kata-kata.
Kotoba jya tarinai kedo, kedo...
Arigatou...
Lagu ini ingin Ciel tujukan kepada orang-orang yang mencintai Ciel. Arigatou. *sambil mewek* >.<
Ketsui no Asa ni, lagu yang membuat Ciel tetap berani bertahan dalam merangkai mimpi dan mempercayainya. Lagu yang membuat Ciel menciptakan gambaran masa depan yang indah. Sebuah mimpi yang berani. Yang membuat Ciel mampu menggapai hal-hal yang terkadang hampir mustahil. Meski harus bertahan sendirian dalam meraihnya, tidak perlu merisaukan keinginan orang-orang untuk merubah diri ini, tapi percaya dan tetap berani dalam bermimpi.
Sekonyol apapun impian yang kau miliki, mari lukiskan
Lukiskan impian konyol mu dengan cinta yang bersinar menyenangkan
Tak perlu berpura-pura,
lebih baik menjadi dirimu yang sesungguhnya
Okay, terlalu banyak lagu yang pada akhirnya ingin kutulis semua namun itu akan membuat artikel ini semakin panjang.
Ada beberapa lagu yang begitu mengena di hatiku. Salah satunya adalah Ehagaki no Haru. Lagu ini rilis pada 26 Januari 2010, tepat beberapa bulan sebelum Ciel lulus SMA. Tepat sekali. Ciel yang memikirkan akan berpisah dengan sahabat Ciel yang begitu Ciel cintai. Ya, seseorang yang akan berpisah dan yang akan membuat Ciel merasa begitu kehilangan. Namun lagu ini membawa harapan tentang arti persahabatan.
aku menggenggam erat tanganmu,dan kutahu tanganku lebih dingin.
walaupun dingin,kau tetap membalas menggenggamnya.
apakah ini yg disebut "berbagi"?
aku merasa seperti aku bisa sedikit memahami Tuhan disana
 


Orang yang kucintai karena Allah.
bahkan walau kita jauh,kita masih melihat bulan yg sama.
bahkan walau kita jauh,kita masih melihat cahaya yg sama.
bahkan walau kita jauh kita mesti percaya pada satu hal,bahkan jika semangat kita surut
kita menatap bulan,berpegangan tangan,di bawah cahayanya.
Uhibbuki fillah jiddan, saudariku.. sahabatku.. matahariku.. kenangan oranyeku..
Selanjutnya adalah Carpe Diem, lagu yang begitu dalam. Yang bagiku sedikit menyedihkan. Lagu tentang perpisahan dan kenangan. Lagu ini biasanya kurangaki bersama Tsuki no Curtain. Lagu tentang seseorang yang tidak ingin berpisah. Ah, sungguh menyebalkannya suatu perpisahan. Namun begitulah.
Hal yang tak berubah sangat indah
Tapi hal yang indah akan berubah
Suatu hal yang kutakutkan
Jika hari ini aku mencari hal yang tak berubah, mungkin aku dapat menemukannya
Tapi walaupun seandainya kita yang sekarang bisa melewati 100 tahun,
tetap saja akan lupa bahwa kita pernah hidup bersama
Walau pun bersama, walau pun terlahir kembali, walau pun bertemu lagi
Tak akan ingat..
Semua itu, kau akan melupakannya. Kau mungkin tidak akan mengingatnya. Kau mungkin tidak merasakan betapa berharganya itu seperti aku menganggapnya berharga.
Ah, suatu pertemuan akan berakhir dengan perpisahan. Sesayang apapun kau dengan seseorang, sedalam apapun ikatanmu dengannya, setinggi apapun kau berharap pada seseorang, semuanya akan menuju akhir juga.
Sedikit lagi...aku ingin kau ada disisiku sedikit lebih lama
Hanya itu yang tidak pernah bisa kuungkapkan
Kepada seseorang yang perasaanku mungkin tidak pernah sampai kepadanya. Ingin kukatakan bahwa aku menyayangimu. Seseorang yang berharga.
Hingga lagu-lagu cinta, yang bahkan dapat kumengerti sebagai orang yang belum pernah jatuh cinta. B with U. Lagu yang bahkan membuatku merasakan kasmaran tanpa aku tahu sebabnya, haha. Perasaan yang disampaikan Futo-kun memang bisa membuatku bersimpati dan ikut merasakannya. Lalu Yasashii Kioku, sebuah lagu yang membuatku mupeng karena membuatku ingin dilamar seseorang dengan cara seromantis Futo-kun. #Plak. Futo-kun benar-benar ahli dalam meramu cinta.
Lalu lagu-lagu tentang ikatan  yang begitu dalam. GARNET, Honto wa ne, Saigo Made, Kanade Ai, Boku no Basho, Yume Fusen. Lalu lagu tentang cinta seperti Tenohira no Love Song dan Present yang membuatku ikut tersipu menganggap lagu itu ditujukan padaku #DoublePlak. Hahahaha. Shizuka na Koi no Monogatari dan Utai Sarishi Hana juga mampu membuatku meleleh. Lagu-lagu move on dari perpisahan seperti Shabondama Days dan Wakare no Uta. Lagu-lagu tentang kehidupan yang mengajarkan makna-makna yang begitu dalam seperti Hoshi no Mienai Yoru yang mengajarkan kebangkitan dari kesedihan. Ya, tak selamanya langit itu tak berbintang. Bahkan sebenarnya mereka tetap ada disana, hanya bersembunyi di balik awan. Lalu lagu tentang kehidupan lainnya seperti ALONES, Memento Mori, Ginga Tetsudou no Yoru, Kaze ni Fukarete yang mengajarkan tentang agar terus mempertahankan mimpi, bahkan jika perlu harus merajutnya kembali, Mayonaka no Orchestra, MASK dan masih banyak lagi
Lagu yang sering kuputar di momen tertentu seperti Kira Kira ketika melihat bintang, No Rain No Rainbow ketika hujan turun. Dan banyak lagi yang sesuai dengan suasana yang Ciel alami. Ciel tidak hanya menyukai liriknya, namun juga instrumennya dan meaningnya. Dan Ciel belajar banyak darinya. Arigatou Aqua Timez. Daisuki desu. <3

Rabu, 18 Juli 2012

One Indonesia Translation

Aqua Timez - One
Translated by : Septry Lee


Jika aku menutup mataku, terlihat hanya ada sebuah cahaya muncul.
Aku ingin mencoba hidup demi sebuah cahaya itu.
Seperti bunga berwarna kuning yang mekar pada bulan Agustus.

Hari Minggu berjalan, pemandangan hijau di kedua sisi jalan, pesawat putih melintas di langit biru.
Itu adalah lukisan yang dibuat Tuhan tanpa bingkai, cara melihatnya tergantung hati kita.
Sampai akhirnya pun kita bukan malaikat atau pun iblis.
Manusia menyaring kelemahan alasan, kesedihan yang tak mengering, kemarahan, raut kecemasan.

Siapapun ingin menjadi berharga tapi tidak berusaha menjadi berharga.
Seseorang berkata “Pagi akan datang, tapi malam sangat panjang dan agak mengerikan.”
Karena itulah…

Hanya satu saja, tidak apa-apa.
Tidak banyak, tidak apa-apa.
Hal yang penting bersinar kecil di sampingmu.
Hanya satu orang saja, tidak apa-apa.
Tidak banyak orang, tidak apa-apa
Hanya untuk satu orang itu aku berharap “Aku ingin menjadi kuat”.
Karena itu adalah cinta.

Seperti hari pertama aku dapat naik sepeda.
Senyum menyenangkan, tatapan yang membanggakan,
Apakah itu hanya ada saat masa kecil saja? Tidak juga.

Walaupun keluhan bertambah banyak.
Saat itu tak ada perasaan, di depan hanya ada kepahitan.
Selain kesedihan, aku ingin merasakan sesuatu.

Seberapa banyak pun senyuman, semuanya tetap saja sangat indah.
Bunga yang berwarna-warni menjadi sebuah rangkaian bunga.
Suatu saat pasti akan menyenangkan, masa depan yang jauh akan indah.
Walau kita terpisah kita bisa terhubung melalui senyuman kita.

Tersesat, tidak apa-apa.
Melarikan diri, tidak apa-apa.
Terjatuh saat bahagia, dengan begitu lah kita bisa merasakan esensi hari-hari.
Hanya satu saja, tidak apa-apa.
Semuanya terhubung.
Saat kau tahu arti pentingnya setiap hal, lihat…semua nya berubah warna.

Jika aku menutup mataku, terlihat hanya ada sebuah cahaya muncul.
Aku ingin mencoba hidup demi sebuah cahaya itu.
Seperti bunga berwarna kuning yang mekar pada bulan Agustus.

Read more: http://aquagreen77.blogspot.com/#ixzz20xjznXQ0

Selasa, 17 Juli 2012

Cinta Platonik

Cinta Platonik...

"Cinta platonik itu unik, jenis cinta ini tidak seperti kisah percintaan telenovela atau film-film drama Bolliwood, cinta platonik adalah cinta yang disimpan dalam hati lalu dilem rekat-rekat, cinta rahasia yang tidak perlu dimanifestasikan seperti cara film drama memanifestasikannya. Raditya Dika bilang ini namanya ‘cinta diam-diam’, Atikah sering menamainya sebagai ‘love in silent postulate”, sebagian lagi menyebutnya sebagai ‘cinta pra-nikah’ dan para pencari Tuhan menyebutnya sebagai ‘cinta Fatimah’."
Banyak sekali manusia di luar sana yang sedang sibuk menggalaukan diri atas nama 'cinta' membuat saya tergelitik untuk memasang tema Cinta di bulan Juli. Hah? kenapa harus membahasnya sekarang? Tak ada alasan khusus sebenarnya. Mungkin ini saat yang tepat untuk menjemput akhir usia 19 tahunku yang bulan depan akan lewat. Hikz, sepertinya saya mulai memahami kalau saya sudah beranjak 'menua'. Namun belum 'mature' juga, hehehe.

Hm... kenapa juga harus memilih bulan Juli. Kalau boleh mengarang alasan, mungkin karena nama bulan Juli mengingatkan saya pada seseorang yang memiliki cinta romantis yang posesif, Sang Caius Julius Caesar dimana penamaan bulan lahirnya (Juli), berbarengan dengan tahun kematiannya. Sedikit membahas bulan Juli, nama bulan Juli sebenarnya adalah Quintilis yang bermakna 5, dihitung jika bulan Maret menjadi bulan pertama dalam tiap tahunnya. Sedangkan yang memberi nama Julius dalam bulan itu sendiri adalah seorang jenderal yang pada akhirnya juga menjalin cinta dengan kekasih rajanya, Cleopatra, pasca sang Caesar terbunuh: Marc Anthony
Sudah, sudah, sekarang selesai sudah bicara tentang sejarah. Kata orang: "Lupakan masa lalumu. Tunjukkan masa depanmu!", hehehe xD

Tentang cinta...
Sudah tak ada alasan bagi Ciel lagi untuk menghindari pembahasan mengenai hal ini. Hm... hitung-hitung persiapan menjemput 'hari H' jika suatu hari bertemu dengan sosok bernama amore itu. hehe...

Sebenarnya konsep cinta platonik sudah kukenal dan kuamini sejak dulu dulu kala. Meski dengan sedikit adanya kesepakatan bukan berarti saya menjadi golongan kaum Platonian.

Okey, mungkin masih ada yang kurang begitu familiar tentang cinta platonik. Saya akan mencoba menjelaskannya sebentar. 

Bagi saya inilah cinta. Cinta yang begitu sering kuucapkan hingga kini, itulah bagian dari konsep Cinta Platonik. Mungkin saya setuju dengan konsep cinta para Platonian bahwa cinta itu adalah saling menghormati dan saling menjaga. Seperti sajak puisi dari Kahlil Gibran bahwa "Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki. Karena cinta telah cukup bagi cinta". Platonian mungkin tidak mengenal cinta posesif meskipun cinta semacam itu sejatinya telah bersemayam di hati manusia, hanya saja kadarnya yang berbeda-beda. Tentu saja, setiap dari kita selalu memiliki keinginan untuk bersama dengan yang kita cintai.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Platonik berarti sepenuhnya spiritual, bebas dari nafsu birahi cinta. Itu berarti cinta platonik adalah cinta tanpa ada unsur seksual, konsep cinta yang sangat jauh dari kata posesif. Ada yang mengatakan cinta ini adalah cinta yang hanya dapat dirasakan oleh hati. Cinta yang sulit diucapkan, namun mampu menelurkan kata-kata indah melalui goresan-goresan pena. Mungkin para sastrawan menyairkan puisi cinta mereka melalui perjumpaan mereka dengan cinta platonik.

Berbicara tentang cinta, bukan saja berarti hubungan antara pria dan wanita. Bisa jadi cinta adalah hubungan kasih antara ibu dan anak, antar saudara, antar teman, atau antara Pencipta dan makhluk-Nya. Dalam konsep cinta platonik, cinta berarti perasaan yang sangat dalam tanpa ada keinginan untuk memiliki, inilah yang dinamakan cinta tanpa pamrih, namun bukan berarti cinta yang mengorbankan diri sendiri. Cinta platonik yang mungkin tidak membutuhkan kata, karena bukan mulut, melainkan hatilah yang berbicara.

Mungkin saya pernah menjumpai perasaan semacam ini. Yaitu cinta yang tak terperi, cinta yang tidak bisa diungkapkan, cinta yang tak membutuhkan perjumpaan, karena cukup dengan pertautan jiwa. Yah, lagi-lagi saya mau mengutip kata Gibran, "Cinta berasal dari kecocokan jiwa". Cinta semacam ini kutemukan dalam persahabatan. Cinta semacam ini lebih kekal dibandingkan sekedar cinta yang dipenuhi cumbu rayu seperti remaja-remaja kebanyakan. Karena cinta platonik yang kuamini berarti begitu dalam. Mungkin benar, cinta semacam inilah yang mempertemukan Ali dan Fathimah. Cinta semacam inilah yang membuat Khadijah jatuh cinta tidak hanya sekali kepada Rasulullah, melainkan jatuh cinta untuk kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya pada orang yang sama. Cinta platonik adalah cinta yang tumbuh dan mekar sepanjang masa. Bukan cinta yang cepat tumbuh dan mekar dimana-mana namun cepat layu dan kemudian mati.

Mengapa ada yang menyebut cinta platonik sebagai 'cinta pra-nikah'? (padahal ndak juga). Saya akan mencoba menjawab. Mungkin karena cinta ini terbingkai dalam bentuk penghormatan dan penjagaan. Saya sering mendengarnya, sering menjumpainya di sekitar saya. Jika kalian sering bertemu dengan manusia yang sering menyebut dirinya 'ikhwan' dan 'akhwat', konsep cinta platonik kurang lebih sama dengan konsep cinta yang mereka anut. Mungkin karena itu ada yang menyebutnya sebagai 'cinta dalam diam'. Mencintai dari kejauhan, dalam kesederhanaan, dalam keikhlasan. Karena cinta platonik adalah cinta yang mengalir lembut, cinta yang menyerahkan segalanya kepada takdir. Mungkin mereka para penganut hal semacam ini lebih percaya dengan jargon 'semua akan indah pada waktunya'.

“Kadang kau harus meneladani matahari. Ia cinta pada bumi; tapi ia mengerti; mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.” 

― Salim A. Fillah

Cinta Platonik telah terukir sepanjang sejarah. Seperti cinta dalam hati antara Ali dan Fathimah, seperti Salman Al Farisi dan Abu Darda dengan cinta tak harus memiliki, seperti cinta ibu kepada anak yang telah digaungkan sepanjang masa.

Yah, begitulah cinta. Begitu sederhana sekaligus begitu rumit. Terserah seperti apa kalian memilihnya.

Karena yang saya pahami cinta platonik akan menjadi cinta yang indah jika dijalani dengan ikatan yang semestinya.

“Bahwa cinta adalah persoalan berusaha untuk mncintai. Bahwa cinta bukanlah gejolak hati yang datang sendiri melihat paras ayu atau janggut rapi. Bahwa sebagaimana cinta kepada Allah yang tak serta merta mengisi hati kita. Karena cinta memang harus diupayakan. Karena cinta adalah kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya. Kerjakan cinta yang ku-maksud agar kau temukan cinta yang kau-maksudkan. Karena cinta adalah kata kerja. Cinta-mata airnya adalah niat baik dari hati yang tulus. Alirannya adalah kerja yang terus menerus.”

― Salim A. Fillah 
Untuk sahabatku, saudariku, cintaku, matahariku, kamu, kamu, dan kamu. Salam cinta dariku. Loving you as always. 

Dalam cinta terdapat mimpi dan harapan
Dengan cinta akan terhimpun kekuatan untuk mencapai tujuan
.:Cinta Platonik: Carl & Ellie:.

Mengenal Cinta

Kata orang cinta tidak mengenal masa, pun juga tak mengenal rasa. Manusia bilang cinta itu undefinitive, pun juga mereka berkata cinta itu infinitive.


Sedari dulu ku mengenal kata cinta, tapi untuk memahaminya perlu sesuatu yang lebih dari kata.


Begitu agungnya kata cinta hingga hujan mampu turun menghapus kemarau dan bunga pun mampu bersemi di musim yang parau.


Yah, karena cinta aku masih bisa bernafas hingga kini. Cinta yang kukenal adalah cinta yang lembut, yang mampu membuat tenteram dari rasa kalut.


Aku mengenalnya dari kamu, kamu, dan kamu. Kamu yang menyebabkan aku ada, kamu yang menjagaku hingga dewasa, dan kamu sang matahariku.


Dulu, aku tak percaya pada kenyataan, lantas kucipta khayalan untuk menumbuhkan harapan. Yah, aku melukis dunia yang sempurna dibalik kelopak mataku. Menggoreskan warna-warni indah dalam dunia yang tak mampu disentuh oleh orang lain. Aku mencari sendiri, tertawa sendiri, menangis sendiri. Sendiri dan sendiri.


Hingga pada akhirnya aku menyadari bahwa cinta itu berserakan di sekitarku. Bagai anak anjing yang memohon untuk dipungut dan dipelihara. Itulah awal aku memahami cinta. Cinta platonik.

.:mencintai(M)u harus menjadi aku:.