I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Rabu, 09 April 2014

Quote "Sang Alkemis" Paulo Coelho

Di Mana Hatimu Berada, Di Situlah Hartamu Berada

1- "Kalau kita bergaul dengan orang yang sama setiap hari pada akhirnya kita menjadi bagian dari hidup orang itu. Lalu kita ingin orang itu berubah. Kalau orang itu tidak seperti yang dikehendaki orang-orang lain, maka orang-orang lain ini menjadi marah. Orang tampaknya selalu merasa lebih tahu, bagaimana orang lain menjalani hidup sendiri."
Di dunia nyata kita memang seringkali terikat oleh tradisi, norma dan pandangan umum yang dibuat masyarakat. Mereka seringkali mencampuri urusan kita dalam memutuskan nasib dan persoalan hidup. Kata-kata itu menyindir kehidupan pribadiku, sebagai orang yang nasibnya diputuskan orang lain.

2- "Dalam buku ini digambarkan ketidakmampuan orang memilih takdir mereka sendiri. Dan pada akhirnya dikatakan bahwa setiap orang percaya akan dusta terbesar di dunia. Beginilah dusta terbesar itu: bahwa pada satu titik dalam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada kita, dan hidup kita jadi dikendalikan oleh nasib. Demikianlah dusta terbesar itu."
Lagi-lagi ini menyindirku, ketika itu aku merasa diriku sudah tak lagi ada dalam genggamanku. Merasa tak bisa melawan apa yang ada. Dan pada akhirnya aku pun menyerah pada nasib.

3-"Takdir adalah apa yang selalu ingin kaucapai. Semua orang ketika masih muda tahu takdir mereka. Pada titik kehidupan itu, segalanya jelas, segalanya mungkin. Mereka tidak takut bermimpi, mendambakan segala yang mereka inginkan terwujud dalam hidup mereka. Tapi dengan berlalunya waktu, ada daya misterius yang mulai meyakinkan mereka bahwa mustahil mereka bisa mewujudkan takdir itu."

4- "Siapapun dirimu, apapun yang kaulakukan, kalau engkau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, itu karena hasrat tersebut bersumber dari jiwa jagat raya. Itulah misimu di dunia ini."

5- "Jiwa Dunia dihidupi oleh kebahagiaan orang-orang. Juga oleh ketidakbahagiaan, rasa iri, dan cemburu. Satu-satunya kewajiban sejati manusia adalah mewujudkan takdirnya. Semuanya adalah satu."

6- "Dan saat  engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya."

7- "Dia harus memilih cara hidup yang telah begitu dikenalnya dan sesuatu yang ingin dimilikinya.".

8- "Mengambil keputusan barulah permulaannya. Saat orang mengambil keputusan berarti dia menceburkan diri dalam arus deras yang akan membawanya ke tempat-tempat yang tak pernah dibayangkannya ketika dia pertama-tama mengambil keputusan tersebut."

9- "Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup kita, harta benda kita, ataupun tanah kita. Tapi rasa takut itu menguap begitu kita memahami bahwa kisah-kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama."

10- "Begitulah prinsip yang mengatur segala sesuatu. Dalam alkimia, itu namanya Jiwa Dunia. Kalau kau menginginkan sesuatu sepenuh hatimu, saat itulah kau berada amat sangat dekat dengan Jiwa Dunia. Dan ini selalu merupakan daya positif."

11- "Aku tidak hidup di masa lalu ataupun di masa depan. Aku hanya tertarik pada saat ini. Berbahagialah orang yang bisa berkonsentrasi hanya untuk saat ini. Akan kaulihat bahwa di gurun ini pun ada kehidupan, di langit sana bintang-bintang bersinar, dan suku-suku berperang karena mereka bagian dari umat manusia. Hidup ini akan terasa seperti pesta bagimu, suatu festival meriah, sebab hidup ini adalah saat yang kita jalani sekarang ini."

12- "Ada hal-hal yang harus disampaikan dengan cara ini karena mereka terbuat dari kehidupan murni, dan kehidupan jenis ini tidak bisa ditangkap dalam gambar-gambar ataupun kata-kata. Orang-orang mudah terpesona dengan gambar dan kata-kata, hingga pada akhirnya mereka melupakan Bahasa Dunia."

13- "Maktub. Kalau aku memang bagian dari mimpimu, suatu hari nanti kau pasti akan kembali." - Fatima

14- "Masa depan adalah milik Tuhan, dan hanya Dia-lah yang bisa mengungkapnya, dalam keadaan-keadaan tertentu. Bagaimana caraku menebak masa depan? Berdasarkan pertanda-pertanda yang ada sekarang ini. Rahasianya ada pada saat sekarang ini. Kalau kau menaruh perhatian pada saat sekarang, kau bisa memperbaikinya. Dan kalau kau memperbaiki saat sekarang ini, apa yang akan datang juga akan lebih baik. Lupakan soal masa depan, jalani setiap hari sesuai ajaran-ajaran yang telah kauterima, yakinlah bahwa Tuhan mengasihi anak-anak-Nya. Setiap hari membawa keabadian bersamanya."

15- "Kalau seseorang sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, seisi jagat raya bahu-membahu membantu orang itu mewujudkan impiannya." - Sang Alkemis

16- "Jangan pikirkan yang tertinggal di belakang. Segalanya telah tertulis di dalam Jiwa Dunia, dan akan tetap di sana selamanya."

17- "Kalau emas yang kautemukan itu terbuat dari unsur murni, maka dia tidak akan rusak. Dan kau bisa selalu kembali. Tapi kalau emas yang kautemukan itu hanya sepuhan belaka, seperti kilasan bintang jatuh, kau tidak akan menemukan apa-apa saat kau pulang nanti."

18- "Dengarkan suara hatimu. Hatimu tahu segalanya, sebab hatimu berasal dari Jiwa Dunia, dan suatu hari nanti akan kembali kesana."

19- "Dimana hatimu berada, disitulah hartamu berada."

20- "Hatiku tak ingin aku jalan terus." 
"Masuk akal. Wajar saja kalau hatimu takut kau kehilangan segala yang telah kaumiliki dalam usaha meraih mimpimu itu." 
"Kalau begitu, buat apa aku mendengarkan suara hatiku?" 
"Sebab kau tak bisa menyuruhnya diam. Kalaupun kau pura-pura menulikan telinga terhadapnya, dia akan selalu bersuara di dalam dirimu, mengulangi pikiranmu tentang kehidupan dan dunia ini." 
"Maksudmu aku harus tetap mendengarkan, andaipun dia berkhianat?" 
"Pengkhianatan adalah pukulan tak terduga-duga. Kalau kau mengenal hatimu dengan baik, dia tak akan pernah mengkhianatimu. Sebab kau tahu pasti mimpi-mimpi dan keinginan-keinginannya, dan kau akan tahu juga cara menyikapinya.
"Kau takkan pernah bisa lari dari hatimu. Jadi, sebaiknya dengarkanlah suaranya. Dengan begitu, kau tidak perlu takut mendapatkan pukulan yang tak disangka-sangka."

21- "Meski kadang aku suka mengeluh, itu karena aku ini hati manusia, dan hati manusia memang seperti itu. Orang-orang takut mengejar impian mereka yang paling berharga, sebab mereka merasa tidak layak mendapatkannya, atau tidak akan pernah bisa mewujudkannya. Kami, hati manusia, menjadi takut kalau memikirkan orang-orang tercinta yang pergi selamanya, atau saat-saat yang mestinya indah tapi ternyata tidak, atau harta karun yang mungkin bisa ditemukan tapi justru terkubur selamanya. Sebab, kalau hal-hal itu terjadi, kami sangat menderita."

22- "Katakan pada hatimu, rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri. Dan tak ada hati yang menderita saat mengejar impian-impiannya, sebab setiap detik pencarian itu bisa diibaratkan pertemuan kembali dengan Tuhan dan keabadian."

23- "Ketika aku sungguh-sungguh mencari harta karunku, setiap hari terasa membahagiakan, sebab aku tahu setiap jamnya merupakan bagian dari impian menemukan harta itu. Ketika aku sungguh-sungguh mencari harta karunku, sepanjang jalan aku menemukan hal-hal yang takkan pernah kulihat andaikan aku tak punya keberanian untuk mencoba segala sesuatu yang kelihatannya mustahil dicapai."

24- "Setiap orang di bumi memiliki harta karun yang menanti-nantinya. Kami, hati manusia, jarang banyak bersuara mengenai harta itu, sebab orang-orang tidak lagi hendak mencarinya. Hanya kepada anak-anak kami bicara. Sesudahnya kami biarkan hidup mengambil jalannnya sendiri, mengikuti jalurnya sendiri, menuju nasibnya sendiri. Tapi sayangnya sedikit sekali orang yang mengikuti jalan yang telah disiapkan bagi mereka--jalan menuju takdir mereka, jalan menuju kebahagiaan. Sebagian besar orang menganggap dunia ini tempat yang penuh ancaman, dan akibatnya, sesuai anggapan mereka, dunia ini benar-benar menjadi tempat yang penuh ancaman. 
"Maka kami, hati manusia, bicara makin pelan dan makin pelan. Kami tak pernah berhenti bicara, tapi kami mulai berharap perkataan kami tidak terdengar: kami tak ingin orang-orang menderita karena mereka tidak mengikuti suara hati mereka."

25- "Setiap pencarian dimulai dengan keberuntungan bagi si pemula. Dan setiap pencarian diakhiri dengan ujian berat bagi si pemenang."

26- "Jangan menyerah pada rasa takutmu. Kalau kau menyerah, kau tidak akan bisa berkomunikasi dengan hatimu."

27- "Inilah yang namanya cinta. Kalau kau dicintai, kau bisa menciptakan apapun. Kalau kau dicintai, kau tidak perlu memahami apa yang terjadi, sebab segala sesuatu terjadi di dalam dirimu."

28- "Untuk itulah alkimia ada. Agar setiap orang mencari harta karunnya sendiri, menemukannya, dan timbul keinginan untuk menjadi orang yang lebih baik daripada dalam kehidupannya sebelumnya. Timah akan menjalankan perannya sampai dunia tidak lagi membutuhkan timah; setelah itu timah harus mengubah dirinya menjadi emas."

29- "Itulah yang dilakukan para alkemis. Mereka menunjukkan bahwa kalau kita berusaha menjadi lebih baik, segala sesuatu di sekitar kita akan ikut menjadi lebih baik."

30- "Bukan cinta namanya kalau hanya berdiam diri saja seperti padang pasir, atau menjelajahi dunia seperti angin. Bukan pula cinta namanya kalau hanya memandang segala sesuatu dari kejauhan. Cinta adalah daya yang mengubah dan memperbaiki Jiwa Dunia. Saat pertama kali aku menjangkaunya, kupikir Jiwa Dunia itu sudah sempurna. Tapi kemudian kusadari dia sama saja seperti aspek-aspek penciptaan lainnya, memiliki hasrat-hasrat dan pergulatan-pergulatannya sendiri. Kitalah yang merawat Jiwa Dunia itu, dan kita pula yang menentukan apakah dunia tempat tinggal kita menjadi lebih baik atau lebih buruk. Disitulah kekuatan cinta memainkan perannya. Sebab saat kita mencintai, kita selalu berusaha menjadi lebih baik lagi."

1 komentar:

@ghadhys_ mengatakan...

Baru habis baca bukunya di ipusnas. Dan makasih mbak udah buat artikel ini. Kerena saya kemarin belum sempet nyatet quote nya :)