I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Jumat, 14 November 2014

Sartre -- 'L'existence précède l'essencei'

Sartre mengatakan  bahwa eksistensi manusia mendahului dirinya. 'Eksistensi mendahului esensi'. 
Esensi adalah sesuatu yang menjadi isi dari sesuatu--hakikat, atau keberadaan, dari sesuatu.
Tapi menurut Sartre, manusia tidak mempunyai 'hakikat' bawaan semacam itu. 
Oleh karena itu, manusia harus menciptakannya sendiri.
Dia harus menciptakan hakikatnya atau 'esensi'nya sendiri, sebab itu tidak ditetapkan sebelumnya.

"Kita memang ditakdirkan untuk membuatnya sendiri. Kita seperti aktor-aktor yang diseret ke atas panggung  tanpa mengetahui peran kita, tanpa naskah dan tanpa juru bisik yang akan membisikkan kepada kita apa yang harus kita lakukan di atas panggung. Kita harus memutuskan sendiri bagaimana cara kita hidup."

Sartre mengatakan bahwa manusia merasa terasing dalam sebuah dunia tanpa makna. Perasaan terasing manusia di dunia menciptakan keputusasaan, kebosanan, kemuakan, dan absurditas.

Sartre menganggap kemerdekaan manusia sebagai suatu kutukan. 'Manusia dikutuk untuk bebas'.
Manusia dikutuk karena dia tidak menciptakan dirinya sendiri--dan bagaimanpun, bebas.
Sebab, begitu dilemparkan ke dunia, dia bertanggung jawab atas segala yang dilakukannya.
Dan kebebasan ini mengutuk kita untuk membuat pilihan-pilihan sepanjang hidup kita.
Kebebasan kita mewajibkan kita untuk memanfaatkan diri kita sendiri, untuk hidup dengan cara yang 'asli' atau 'jujur'.

Meskipun Sartre mengatakan tidak ada ada makna bawaan bagi kehidupan, Sartre percaya bahwa kehidupan pasti mempunyai arti.
Tapi kita sendirilah yang harus menciptakan arti ini dalam kehidupan kita. Eksis berarti menciptakan kehidupan kita sendiri.

Sartre berusaha membuktikan bahwa kesadaran sendiri bukan apa-apa hingga ia menangkap sesuatu. Dan 'sesuatu' itu diadakan sendiri oleh kita dan lingkungan kita.
"Kehidupan kita sendiri mempengaruhi cara kita memandang segala sesuatu di dalam ruangan. Jika sesuatu tidak menarik perhatianku, aku tidak melihatnya."

___________________Sumber : Jostein Gaarder, Dunia Sophie
Wikipedia:
Jean-Paul Sartre (lahir di ParisPerancis21 Juni 1905 – meninggal di Paris,15 April 1980 pada umur 74 tahun) adalah seorang filsuf dan penulis Perancis. Ialah yang dianggap mengembangkan aliran eksistensialisme.

Minggu, 31 Agustus 2014

Tegami Henshin - Aqua Timez Indonesia Translation

Taiyou to tsuki to boku no tomodachi wa
Kawaranai akari o kuremashita
Sontoku, yuuretsu, kachimake, wa ni narezu
Hitori fusagi konda boku nanka ni

Matahari, bulan, dan teman-teman...
Memberikan cahaya yang tak berubah padaku
Untung-rugi, kelebihan-kekurangan, menang-kalah...
Ada dalam diriku yang menutup diri dan tidak terbiasa dalam lingkaran manusia

Ii toki mo aru sou janai toki mo aru
Ningenrashiku sore de ii n da
Nakama tte no wa inakunaranai sa
Hitori ni nanka saseyashinai

Ada saat yang baik, begitu pula saat yang tidak baik
Bersikap selayaknya manusia, itu saja
Teman takkan pergi,
Tak mungkin membuatmu sendirian

Kamisama demo tenshi demo nai kara,
Iitoko bakka na hito nante inai
Boku mo jibun no ya na to koto
Tatakainagara ikiteru

Karena kita bukan Tuhan ataupun malaikat,
Tak mungkin ada manusia yang hanya memiliki sifat baik
Aku pun hidup
Sambil berjuang melawan hal yang kubenci

Subete ga iya ni narisou de
Harisakete shimai sou de
Demo itsuka jibun o suki ni nareru you ni
Ikiteru, ikiteru n da

Meski segalanya terasa tidak menyenangkan,
Meski hati hampir terkoyak,
Namun, agar aku bisa menyayangi diriku sendiri suatu saat nanti,
Aku akan hidup, aku akan tetap hidup...

Omoeba
Tadoritsuita gaitou no shita
Nageyari na kibou de ikitekita
Hajikaretemo hikari ni kuraitsuku
Anata mo tooku de tsuyoku ikiteru to omoeba
Kowakunai mou kowakunai
Hitori demo hitori janai tte
Oshietekureta
Arifureta mainichi no achikochi de

Cobalah pikirkan...
Setelah berusaha, aku tiba di bawah lampu jalan,
Hidup dalam harapan yang tergesa,
Meski dipermainkan, aku pun masuk lebih jauh dalam cahaya...
Kamu juga, jika kamu berpikir untuk hidup dengan tegar di tempat yang jauh,
Kamu tidak takut, takkan lagi takut
Meski kamu sendiri, kamu tidak benar-benar sendirian
Itulah yang diajarkan kepada kita
Dalam setiap hari yang berjalan seperti biasa di sana-sini

Isso hitori de itai to omotteita no ni
Hitori ja irarenai yoru o shiru
Furihodoku koto no dekinai
Sabishisa o tsurete ikiteta

Meski kita berpikir bahwa sendiri lebih baik,
Malam membuat kita memahami bahwa kita tidak bisa sendiri
Ketika kita tak mampu membebaskan diri,
Kesepian akan bersemayam dalam diri

Ai mo kawarazu, ai ga wakarazu
Aisou waratte hibi o yarisugosu
Boku o yasashii me de shikaru anata ga ita

Kebersamaan pun tak berubah, cinta tetap tak dapat dimengerti
Mari melewati keramahan hari-hari yang tersenyum
Engkau ada... dengan tatapan lembut yang menegurku

Tadoritsuita taiyou no shita
Namida wa koko made hakobareta

Setelah berusaha, aku pun tiba di bawah matahari
Air mataku pun dibawa hingga ke tempat ini

Kamisama demo tenshi demo nai kara
Iitoko bakka na hito nante inai
Boku mo jibun no ya na to koto
Umaku yarezu ni ikiteru
Moshimo ijiwaru na sekai ga bokura o waraimono ni shiyou to shitemo
Anata to boku ga tomodachi de
Saigo ni waratteraretara ii sa

Karena kita bukan Tuhan ataupun malaikat,
Tak mungkin ada manusia yang hanya memiliki sifat baik
Aku akan tetap hidup
Meski segalanya tak berjalan dengan baik
Jika dunia yang kejam ini menjadikan kita lelucon,
Aku dan kamu akan tetap berteman
Dan di akhir cerita, kita akan tersenyum bersama

Hi no hikari no naka
Chiisa na kata o kunde asonda
Osananajimi no you ni

Di dalam cahaya matahari,
Aku menepuk pundak mungilmu kemudian bermain bersama
Bagai teman di masa kecil... :)

Sumber : http://natsucchii.blogspot.com/2014/06/aqua-timez-tegami-henshin-indonesian.html#ixzz3BvE3PGCT

EDEN - Aqua Timez Indonesia Translation

Se o mukeaeba tagai wa tsubasa ni naru
Keredo mou bokura ni wa tobitatsu basho nado nai

Cobalah berpaling, menjadi sayap untuk satu sama lain
Meskipun tak ada tempat untuk kita terbang...

Dareka ga namida o nagasazu to mo
Bokura ga yasashiku nareteitara
Dareka o warumono ni shinakutemo
Bokura wa HIIROO (hero) ni nareta ka na

Ketika seseorang tak bisa menumpahkan air matanya,
Mungkinkah kita akan menjadi lebih lembut?
Bahkan ketika kita tak membuat seseorang ada dalam bahaya,
Bisakah kita menjadi pahlawan?

Mahoutsukai no onna no ko ga mahou no tsue o sutete demo
Nigrishimetakatta nukumori ga aru you ni
Bokura ga umareta kono sekai ni kitto
Seou mono nado nai, dakishimeru mono bakari na no dakara

Meskipun membuang tongkat sihirnya,
Gadis penyihir itu masih memiliki kehangatan yang ia genggam
Pastinya, kita terlahir di dunia ini
Tanpa memikul beban karena kita memiliki hal yang bisa kita dekap

Boku to anata ga chouchou musubi no you ni
Yawarakaku karamiai itsuka hodoketa to shite mo
Sora to iu mono wa habataku mono de wa naku
Miageru mono da to
Isagiyoku akirameraretara ii na
Te o toriatte aruiteiketara ii na

Aku dan kamu bagaikan sepasang kupu-kupu
Yang bertautan dengan lembut meskipun suatu saat akan berpisah
Hal yang disebut dengan langit bukanlah suatu tempat untuk menggepakkan sayap
Tetapi ada untuk ditengadah
Kuharap aku bisa menyerah dengan gagah
Alangkah baiknya jika kita melanjutkan perjalanan dengan bergandengan tangan

Daiji na mono o ushinatta no ka
Ushinatta mono ga daiji na no ka
Hatena o jibun ni tsukitsukete mo
Bokura wa sunao de irareru ka na

Apakah hal yang berharga akan menghilang?
Apakah hal yang menghilang itu menjadi berharga?
Hal ini bahkan menimbulkan suatu pertanyaan pada diriku
Apakah kita perlu berterus-terang?

Mahoutsukai no otoko no ko wa mou mahou nado nakutemo
Ano ko o egao ni suru to kimeta n datte sa
Daisuki na hito ga warattete kuretara
Taiyou ga nari yandemo tsugi no asa o matteru kara kowakunakatta

Meskipun pemuda penyihir itu sudah tak memiliki keajaiban apapun,
Tampaknya pemuda itu memutuskan untuk tetap tersenyum
Ketika bisa membuat orang yang kita sukai tersenyum,
Kita bisa menunggu pagi berikutnya tanpa rasa takut meskipun matahari berhenti bersuara

Ame no furu hi ni kasa o hiraku you ni ne
Harewataru sora no hi wa kokoro hiraiteiyou
Soshite futari de maarui waraigoe o
Shabondama no you ni hitotsuzutsu ukabeteiketara ii na

Seperti saat hari hujan ketika membuka payung
Di hari ketika langit menjadi cerah, marilah membuka hati
Setelah itu, kita tertawa bersama dengan harmonis
Bagai gelembung sabun yang satu persatu melayang 

Osanaikoro PAPA to MAMA ga ite
Boku ni mo anata ni mo kaeru basho ga atta
Mahou ga atte mo nakutemo, okane ga atte mo nakutemo
Ai to yoberu natsukashii nioi ga atte
Nandemonai asa hontou wa soko ni taisetsu na nanimo kamo ga atta koto
Ima nara wakaru
Anata mo?

Di saat masih kecil, papa dan mama kita ada di sana
Sehingga kamu maupun aku memiliki tempat untuk kembali
Ada maupun tiada keajaiban, ada maupun tiada kekayaan...
Di tempat itu, ada aroma nostalgia yang bisa disebut dengan cinta
Pada pagi hari yang sunyi, di sana benar-benar ada segala sesuatu yang berharga
Saat ini aku mengerti akan hal itu
Apakah kamu juga berpikir begitu? 

Ima se o mukeaeba tagai wa tsubasa ni naru
Keredo mou bokura ni wa tobitatsu basho nado nai
Anata ni deatte nagai tabi wa owatta
Mou tooku nanka nai
Koko de tada anata o dakishimeteiyou
Motto tsuyoku anata o dakishimeteiyou

Saat ini, berpalinglah dan jadilah sayap untuk satu sama lain
Meskipun kita tak memiliki tempat untuk terbang
Ketika bertemu denganmu, perjalanan panjang ini telah berakhir
Kita tak lagi berjauhan
Namun di sini, aku akan memelukmu
Aku akan memelukmu lebih erat.... :)

Sumber : http://natsucchii.blogspot.com/2013/11/aqua-timez-eden-indonesian-translation.html#ixzz3BvAsXcYF

Sabtu, 05 Juli 2014

Kecuali Hati

Di atas sana ku bisa melihat langit biru yang cerah.
Awan-awan putih yang lembut seperti kapas saling bersentuhan, menyatu, berpadu menciptakan bentuk-bentuk imaji bagi pemujanya.
Lalu burung-burung yang terbang berkelompok membentuk formasi-formasi indah, melaju tanpa ikatan tak mengenal takut akan jatuh.
Sebebas itu aku melihat langit, yang penuh keindahan dan menawarkan jutaan perasaan bagi manusia-manusia bumi.

Disini aku hanya seorang manusia yang tak mampu melakukan banyak hal.
Barangkali memang tak ada manusia yang bisa hidup sendirian.
Terbalut kesepian hanya akan menorehkan luka.
Hidup dalam kegelapan hanya akan membuat hati menjadi keras.
Jiwa-jiwa yang rapuh hanya bisa meneteskan lara dan duka, mencoba menguntai harap dari keputusasaan.

Ketika tangan langit terulur pada makhluk bumi bernama manusia, cahaya memeluknya membuatnya menyadari betapa dunia ini begitu indah.
Jika kau memperhatikan dengan seksama, kupu-kupu yang berterbangan diantara bunga-bunga, wangi angin musim panas, dan kicauan burung di pagi hari.
Hanya melalui taman bernama hati kita bisa bahagia.
Menciptakan taman yang indah tak kan bisa terjadi dengan hanya berdiam diri.
Menyalahkan diri dan mengutuk masa lalu hanya akan membuat dunia menjadi lebih gelap.
Mendung dan badai akan menerkam hati dan mengirisnya.
Taman hati yang indah akan tercipta jika kita sendiri yang menciptakannya.
Menaburkan benih-benih cinta, menyiraminya dengan kasih dan sayang, menyinarinya dengan kehangatan persahabatan.
Menebarkan harap yang membuat taman hati penuh bunga berwarna-warni yang mekar dengan indah.

Tak ada tempat lain kecuali di hati.

Taman hati yang indah akan tercipta
jika kita sendiri yang menciptakannya
1 Mei 2014

Dalam Bayangan

Terima kasih telah hadir dalam ruang sendiriku
Membantuku menghapus air mata,
membantuku mendengar suara hati,
membantuku menyentuh kehampaan,
membasuh lirih, meredakan kegelisahan, memeluk kesepian, menyemayamkan kerinduan

Seperti itulah dia
Dalam kegelapan dunia tanpa mentari dan purnama
Kau menjadi kepingan harapan
Tanpa bisa menyentuhnya
Membersamai dalam bayangan

Pada akhirnya semua masih berarti hampa
Jika kau tak pernah datang mungkin aku akan tetap lupa
Jika kau bukan cahaya, lalu kau apa
Jika kau bukan hujan, lalu kau apa
Kau adalah keharuman yang hanya bisa dicium oleh kalbu
Terima kasih atas terangmu
juga kau yang membasuh jiwa yang telah kering ini

Jumat, 18 April 2014

Laugh Away - YUI

YUI – Laugh away
Single: -
Album: I LOVED YESTERDAY
YUI – Laugh away
Romaji
Miagetara hikoukigumo ashita e to kieta
Boku wa soredemo zutto jitensha wo kogitsuzuketa, yeah!
Noborisaka kake agaru ano sora no mukou
Itsuka oikoseru you na sonna ki ga shiteiru kara
Haguresou na get away get away
Jounetsu wo get away get away
Nogasanai you ni te wo nobashite
Chippoke na koto ni nayanjatte
Tonikaku kimi ni aitakunatta yeah
Umaretate no haru no nioi ni
Sakihokoru sakura no hanabira
Itsudatte makenai you ni nee
Sou waratte sotto waratte laugh away
Sou waratte itsumo waratte
Oka no ue iki wo kirashi machi wo mioroshita
Tabun kimi no uchi no yane kurai wa mieru hazu
Mado no sotto umi ga sugu da yo nante hanashiteta
Dakara ano basho watari onaji ma kanjiteiru
Afuresou na get away get away
Jounetsu wo get away get away
Kobosanai you ni te wo nobashite
Chippoke na koto ni nayanjatte
Tonikaku kimi ni aitakunatta yeah
Me no mae ni hirogaru keshiki wo
Wasuretewa ikenai ki ga shita
Itsudatte makenai you ni
Never mind never mind ochikondara
Yeah yeah koko ni kite kaze ni fukaretai
Chiisa na egao ga mitai kara
Boku datte tsuyoku nareru no sa yeah
Umaretate no haru no nioi ni
Sakihokoru sakura no hanabira
Itsudatte makenai you ni nee
Sou waratte itsumo waratte
Terjemahan Indonesia
Saat aku melihat awan menghilang menuju esok
Walaupun begitu, aku tetap mengayuh sepedaku, yeah!
Mendaki menuju Sisi langit yang lain
Karena aku merasa bisa mengatasinya suatu hari
Saat kau tersesat, larilah larilah
Janganlah kehilangan ambisimu, larilah larilah
Regangkan lenganmu
Mencemskan hal-hal kecil
Tiba-tiba aku merasa melihatmu, yeah
Wangi musim semi yang segar
Kelopak bunga sakura yang bermekaran
Aku tak akan pernah melupakannya
Ya, tertawalah, pelan pelan tertawa, tertawalah
Ya, tertawalah, selalu tertawa
Di atas bukit aku mengambil nafas dan melihat ke bawah
Aku mungkin hanya bisa melihat atap rumahmu
Dan kau katakan bahwa laut itu tampak dari luar jendela
Di tempat itu aku bisa merasakan perasaan yang sama
Perasaan yang meluap (larilah larilah)
Jangan sampai kehilangan ambisimu (larilah larilah)
Regangkan lenganmu
Mencemskan hal-hal kecil
Tiba-tiba aku merasa melihatmu
Pemandangan tepat di depan mataku
Aku rasa pasti tidak akan melupakannya
Aku tak akan melupakannya
Ketika aku merasa depresi, tidak apa-apa
yeah yeah Aku ingin datang ke sini dan ditiup oleh angin
Aku ingin melihat senyum kecilmu
Aku juga ingin menjadi lebih kuat, yeah
Wangi musim semi yang segar
Kelopak bunga sakura yang bermekaran
Aku tak akan pernah melupakannya
Jadi tertawalah, selalu tertawa

sumber : http://indonesialovesyui.wordpress.com/2012/01/09/yui-laugh-away/

YUI - Namidairo Indonesian translation

YUI – Namidairo
Single: Namidairo
Album: I LOVED YESTERDAY
Romaji
Kirawarete iru you na ki ga shiteta kaeri michi
miageta heya no akari
ima donna kimochi de iru no darou
kenka ni nareba sugu ayamaru
yowakute anata wa zurui hito
namidairo koe ga kikoenai yoru wa
komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
daijoubu sou itte mita kedo
sonna hazu nai desho…
mizutamari ni utsuru kanashii kao minarete iru
muri iwanai tsumori
wakatteru kara kurushiku naru no
yasashiku sareru to nakete kuru
yappari anata wa zurui hito
namidairo koe ga kikoenai yoru wa
komarasete shimau hodo wagamama ni naritai
daijoubu sou itte mita kedo
sonna hazu nai desho…
anata no mae ja usotsuki o
kizuite hoshii to omotteru no
sonna ni tsuyoi wake janai kara ne atashi
namida kobosanai kimete ita noni
komarasete shimau yo ne? wagamama ni narenai
daijoubu? nante mata kiku kedo
sonna hazu nai desho…
Terjemahan Indonesia
Di jalan pulang aku merasa engkau membenciku
Aku menatap cahaya di kamarku
Dan ingin tahu perasaan seperti apa yang kau rasakan sekarang
Saat kita bertengkar kau langsung minta maaf
Kau orang licik yang lemah
Di sepanjang malam, aku tak bisa mendengar suara dari warna airmataku
Aku tak bisa egois saat menyusahkanmu
Ingin mengatakan bahwa aku baik-baik saja
Tapi itu tak mungkin,kan?
Ku tatap wajah sedihku yang terpantul dari genangan air
Aku tak bermaksud untuk memaksa
Karena aku mengerti tentang kesedihan
Saat kau lembut padaku membuatku ingin menangis
Sudah kuduga bahwa kau orang yang licik
Di sepanjang malam, aku tak bisa mendengar suara dari warna airmataku
Aku tak bisa egois saat menyusahkanmu
Ingin mengatakan bahwa aku baik-baik saja
Tapi itu tak mungkin,kan?
Di depanmu aku seperti pembohong
Aku ingin kau menyadarinya
Tapi aku tidaklah sekuat itu
Walau aku memutuskan untuk tidak menangis lagi
Aku menyusahkanmu,ya? Aku tak bisa egois
Kau baik-baik saja? Kau menanyakannya lagi
Tapi itu tak mungkin,kan?

Rabu, 16 April 2014

Musim-Musim Cinta

Suatu hubungan mirip dengan taman. Bila taman itu diharapkan tumbuh subur, taman itu harus diairi secara teratur. Harus diberi perhatian khusus, dengan memperhitungkan musim-musim maupun cuaca yang tak dapat diramalkan. Benih-benih baru harus ditebarkan dan rumput-rumput dicabuti. Demikian juga untuk menjaga keajaiban cinta agar tetap hidup, kita harus memahami musim-musimnya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya.

Musim Seminya Cinta
Jatuh cinta dapat diibaratkan musim semi. Kita merasa akan bahagia selamanya. Kita tak dapat membayangkan untuk tidak menyayangi pasangan kita. Ini merupakan saat polos. Cinta serasa abadi. Suatu saat ajaib, segala sesuatu tampak sempurna dan berhasil tanpa usaha. Pasangan kita tampaknya sempurna. Dengan amat gampang kita berdansa bersama dalam keselarasan dan riang gembira mengarungi nasib baik kita.

Musim Panasnya Cinta
Sepanjang musim panas cinta, kita menyadari bahwa pasangan kita tidak sesempurna yang kita duga, dan kita harus menjaga hubungan kita. Bukan saja pasangan kita berasal dari planet lain, tapi ia pun manusia yang bisa membuat kekeliruan dan dalam segi-segi tertentu mempunyai cacat.
Kekecewaan dan putus asa bermunculan; rumput-rumput harus dicabuti dan tanaman membutuhkan tambahan air di bawah teriknya matahari. Tidak lagi mudah memberi dan memperoleh cinta yang kita perlukan. Ternyata kita tidak senantiasa bahagia dan tak senantiasa merasa dicintai. Ini bukanlah gambaran kita tentang cinta.
Banyak pasangan menjadi kecewa pada tahap ini. Mereka tidak mau menjaga hubungan itu. Secara tidak realistis mereka mengharapkan hubungan itu berlangsung terus dalam musim semi. Mereka menyalahkan pasangannya dan menyerah kalah. Mereka tidak menyadari bahwa cinta tidak senantiasa mudah; terkadang cinta menuntut kerja keras di bawah terik matahari. Pada musim panasnya cinta, kita harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasangan kita maupun meminta dan mendapatkan cinta yang kita butuhkan, Itu tidak terjadi secara otomatis.

Musim Gugurnya Cinta
Setelah memelihara taman pada musim panas, kita harus menuai hasil kerja keras kita. Musim gugur telah tiba. Ini merupakan saat emas--kaya dan memuaskan. Kita mengalami cinta yang lebih matang, yang bisa menerima dan memahami cacat-cacat pasangan kita maupun cacat kita sendiri. Ini merupakan masa untuk berterima kasih dan saling berbagi rasa. Setelah bekerja keras selama musim panas, kita dapat beristirahat dan menikmati cinta yang kita ciptakan.

Musim Dinginnya Cinta
Ketika musim berubah lagi, muncullah musim dingin. Selama bulan-bulan musim dingin yang hampa dan beku, seluruh alam menarik diri. Ini merupakan saat untuk beristirahat, merenung, dan memperbarui. Ini saat-saat kita mengalami kepedihan atau bayangan diri kita sendiri yang belum terselesaikan. Ini saat katup kita lepas dan perasaan-perasaan pedih bermunculan. Ini merupakan saat tumbuh menyendiri. Kita perlu melihat lebih dalam ke diri sendiri, bukan ke pasangan-pasangan kita, untuk mencari cinta dan kepuasan. Ini merupakan saat penyembuhan. Saat pria masuk ke gua dan wanita tenggelam ke dasar sumur mereka.
Setelah mencintai dan menyembuhkan diri sendiri dalam kegelapan cinta musim dingin, musim semi akan kembali. Sekali lagi kita diberkati dengan harapan, cinta, dan melimpahnya berbagai kemungkinan. Berdasarkan kesembuhan batin dan pencarian jiwa selama perjalanan musim dingin kita, kita akan sanggup membuka hati dan merasakan musim seminya cinta.

Sumber: Men are from Mars, Women are from Venus by John Gray

Rabu, 09 April 2014

Quote "Sang Alkemis" Paulo Coelho

Di Mana Hatimu Berada, Di Situlah Hartamu Berada

1- "Kalau kita bergaul dengan orang yang sama setiap hari pada akhirnya kita menjadi bagian dari hidup orang itu. Lalu kita ingin orang itu berubah. Kalau orang itu tidak seperti yang dikehendaki orang-orang lain, maka orang-orang lain ini menjadi marah. Orang tampaknya selalu merasa lebih tahu, bagaimana orang lain menjalani hidup sendiri."
Di dunia nyata kita memang seringkali terikat oleh tradisi, norma dan pandangan umum yang dibuat masyarakat. Mereka seringkali mencampuri urusan kita dalam memutuskan nasib dan persoalan hidup. Kata-kata itu menyindir kehidupan pribadiku, sebagai orang yang nasibnya diputuskan orang lain.

2- "Dalam buku ini digambarkan ketidakmampuan orang memilih takdir mereka sendiri. Dan pada akhirnya dikatakan bahwa setiap orang percaya akan dusta terbesar di dunia. Beginilah dusta terbesar itu: bahwa pada satu titik dalam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada kita, dan hidup kita jadi dikendalikan oleh nasib. Demikianlah dusta terbesar itu."
Lagi-lagi ini menyindirku, ketika itu aku merasa diriku sudah tak lagi ada dalam genggamanku. Merasa tak bisa melawan apa yang ada. Dan pada akhirnya aku pun menyerah pada nasib.

3-"Takdir adalah apa yang selalu ingin kaucapai. Semua orang ketika masih muda tahu takdir mereka. Pada titik kehidupan itu, segalanya jelas, segalanya mungkin. Mereka tidak takut bermimpi, mendambakan segala yang mereka inginkan terwujud dalam hidup mereka. Tapi dengan berlalunya waktu, ada daya misterius yang mulai meyakinkan mereka bahwa mustahil mereka bisa mewujudkan takdir itu."

4- "Siapapun dirimu, apapun yang kaulakukan, kalau engkau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, itu karena hasrat tersebut bersumber dari jiwa jagat raya. Itulah misimu di dunia ini."

5- "Jiwa Dunia dihidupi oleh kebahagiaan orang-orang. Juga oleh ketidakbahagiaan, rasa iri, dan cemburu. Satu-satunya kewajiban sejati manusia adalah mewujudkan takdirnya. Semuanya adalah satu."

6- "Dan saat  engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya."

7- "Dia harus memilih cara hidup yang telah begitu dikenalnya dan sesuatu yang ingin dimilikinya.".

8- "Mengambil keputusan barulah permulaannya. Saat orang mengambil keputusan berarti dia menceburkan diri dalam arus deras yang akan membawanya ke tempat-tempat yang tak pernah dibayangkannya ketika dia pertama-tama mengambil keputusan tersebut."

9- "Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup kita, harta benda kita, ataupun tanah kita. Tapi rasa takut itu menguap begitu kita memahami bahwa kisah-kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama."

10- "Begitulah prinsip yang mengatur segala sesuatu. Dalam alkimia, itu namanya Jiwa Dunia. Kalau kau menginginkan sesuatu sepenuh hatimu, saat itulah kau berada amat sangat dekat dengan Jiwa Dunia. Dan ini selalu merupakan daya positif."

11- "Aku tidak hidup di masa lalu ataupun di masa depan. Aku hanya tertarik pada saat ini. Berbahagialah orang yang bisa berkonsentrasi hanya untuk saat ini. Akan kaulihat bahwa di gurun ini pun ada kehidupan, di langit sana bintang-bintang bersinar, dan suku-suku berperang karena mereka bagian dari umat manusia. Hidup ini akan terasa seperti pesta bagimu, suatu festival meriah, sebab hidup ini adalah saat yang kita jalani sekarang ini."

12- "Ada hal-hal yang harus disampaikan dengan cara ini karena mereka terbuat dari kehidupan murni, dan kehidupan jenis ini tidak bisa ditangkap dalam gambar-gambar ataupun kata-kata. Orang-orang mudah terpesona dengan gambar dan kata-kata, hingga pada akhirnya mereka melupakan Bahasa Dunia."

13- "Maktub. Kalau aku memang bagian dari mimpimu, suatu hari nanti kau pasti akan kembali." - Fatima

14- "Masa depan adalah milik Tuhan, dan hanya Dia-lah yang bisa mengungkapnya, dalam keadaan-keadaan tertentu. Bagaimana caraku menebak masa depan? Berdasarkan pertanda-pertanda yang ada sekarang ini. Rahasianya ada pada saat sekarang ini. Kalau kau menaruh perhatian pada saat sekarang, kau bisa memperbaikinya. Dan kalau kau memperbaiki saat sekarang ini, apa yang akan datang juga akan lebih baik. Lupakan soal masa depan, jalani setiap hari sesuai ajaran-ajaran yang telah kauterima, yakinlah bahwa Tuhan mengasihi anak-anak-Nya. Setiap hari membawa keabadian bersamanya."

15- "Kalau seseorang sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, seisi jagat raya bahu-membahu membantu orang itu mewujudkan impiannya." - Sang Alkemis

16- "Jangan pikirkan yang tertinggal di belakang. Segalanya telah tertulis di dalam Jiwa Dunia, dan akan tetap di sana selamanya."

17- "Kalau emas yang kautemukan itu terbuat dari unsur murni, maka dia tidak akan rusak. Dan kau bisa selalu kembali. Tapi kalau emas yang kautemukan itu hanya sepuhan belaka, seperti kilasan bintang jatuh, kau tidak akan menemukan apa-apa saat kau pulang nanti."

18- "Dengarkan suara hatimu. Hatimu tahu segalanya, sebab hatimu berasal dari Jiwa Dunia, dan suatu hari nanti akan kembali kesana."

19- "Dimana hatimu berada, disitulah hartamu berada."

20- "Hatiku tak ingin aku jalan terus." 
"Masuk akal. Wajar saja kalau hatimu takut kau kehilangan segala yang telah kaumiliki dalam usaha meraih mimpimu itu." 
"Kalau begitu, buat apa aku mendengarkan suara hatiku?" 
"Sebab kau tak bisa menyuruhnya diam. Kalaupun kau pura-pura menulikan telinga terhadapnya, dia akan selalu bersuara di dalam dirimu, mengulangi pikiranmu tentang kehidupan dan dunia ini." 
"Maksudmu aku harus tetap mendengarkan, andaipun dia berkhianat?" 
"Pengkhianatan adalah pukulan tak terduga-duga. Kalau kau mengenal hatimu dengan baik, dia tak akan pernah mengkhianatimu. Sebab kau tahu pasti mimpi-mimpi dan keinginan-keinginannya, dan kau akan tahu juga cara menyikapinya.
"Kau takkan pernah bisa lari dari hatimu. Jadi, sebaiknya dengarkanlah suaranya. Dengan begitu, kau tidak perlu takut mendapatkan pukulan yang tak disangka-sangka."

21- "Meski kadang aku suka mengeluh, itu karena aku ini hati manusia, dan hati manusia memang seperti itu. Orang-orang takut mengejar impian mereka yang paling berharga, sebab mereka merasa tidak layak mendapatkannya, atau tidak akan pernah bisa mewujudkannya. Kami, hati manusia, menjadi takut kalau memikirkan orang-orang tercinta yang pergi selamanya, atau saat-saat yang mestinya indah tapi ternyata tidak, atau harta karun yang mungkin bisa ditemukan tapi justru terkubur selamanya. Sebab, kalau hal-hal itu terjadi, kami sangat menderita."

22- "Katakan pada hatimu, rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri. Dan tak ada hati yang menderita saat mengejar impian-impiannya, sebab setiap detik pencarian itu bisa diibaratkan pertemuan kembali dengan Tuhan dan keabadian."

23- "Ketika aku sungguh-sungguh mencari harta karunku, setiap hari terasa membahagiakan, sebab aku tahu setiap jamnya merupakan bagian dari impian menemukan harta itu. Ketika aku sungguh-sungguh mencari harta karunku, sepanjang jalan aku menemukan hal-hal yang takkan pernah kulihat andaikan aku tak punya keberanian untuk mencoba segala sesuatu yang kelihatannya mustahil dicapai."

24- "Setiap orang di bumi memiliki harta karun yang menanti-nantinya. Kami, hati manusia, jarang banyak bersuara mengenai harta itu, sebab orang-orang tidak lagi hendak mencarinya. Hanya kepada anak-anak kami bicara. Sesudahnya kami biarkan hidup mengambil jalannnya sendiri, mengikuti jalurnya sendiri, menuju nasibnya sendiri. Tapi sayangnya sedikit sekali orang yang mengikuti jalan yang telah disiapkan bagi mereka--jalan menuju takdir mereka, jalan menuju kebahagiaan. Sebagian besar orang menganggap dunia ini tempat yang penuh ancaman, dan akibatnya, sesuai anggapan mereka, dunia ini benar-benar menjadi tempat yang penuh ancaman. 
"Maka kami, hati manusia, bicara makin pelan dan makin pelan. Kami tak pernah berhenti bicara, tapi kami mulai berharap perkataan kami tidak terdengar: kami tak ingin orang-orang menderita karena mereka tidak mengikuti suara hati mereka."

25- "Setiap pencarian dimulai dengan keberuntungan bagi si pemula. Dan setiap pencarian diakhiri dengan ujian berat bagi si pemenang."

26- "Jangan menyerah pada rasa takutmu. Kalau kau menyerah, kau tidak akan bisa berkomunikasi dengan hatimu."

27- "Inilah yang namanya cinta. Kalau kau dicintai, kau bisa menciptakan apapun. Kalau kau dicintai, kau tidak perlu memahami apa yang terjadi, sebab segala sesuatu terjadi di dalam dirimu."

28- "Untuk itulah alkimia ada. Agar setiap orang mencari harta karunnya sendiri, menemukannya, dan timbul keinginan untuk menjadi orang yang lebih baik daripada dalam kehidupannya sebelumnya. Timah akan menjalankan perannya sampai dunia tidak lagi membutuhkan timah; setelah itu timah harus mengubah dirinya menjadi emas."

29- "Itulah yang dilakukan para alkemis. Mereka menunjukkan bahwa kalau kita berusaha menjadi lebih baik, segala sesuatu di sekitar kita akan ikut menjadi lebih baik."

30- "Bukan cinta namanya kalau hanya berdiam diri saja seperti padang pasir, atau menjelajahi dunia seperti angin. Bukan pula cinta namanya kalau hanya memandang segala sesuatu dari kejauhan. Cinta adalah daya yang mengubah dan memperbaiki Jiwa Dunia. Saat pertama kali aku menjangkaunya, kupikir Jiwa Dunia itu sudah sempurna. Tapi kemudian kusadari dia sama saja seperti aspek-aspek penciptaan lainnya, memiliki hasrat-hasrat dan pergulatan-pergulatannya sendiri. Kitalah yang merawat Jiwa Dunia itu, dan kita pula yang menentukan apakah dunia tempat tinggal kita menjadi lebih baik atau lebih buruk. Disitulah kekuatan cinta memainkan perannya. Sebab saat kita mencintai, kita selalu berusaha menjadi lebih baik lagi."

Minggu, 30 Maret 2014

Baru Satu Episode yang telah Selesai

Kemarin, 24 Maret, pertama kali kujalani tugasku sebagai dokter muda, setelah sebelumnya 7 Maret lalu diikrarkan janji DM.
Ma, anakmu telah menjadi dokter muda. Apa kau senang, Ma?
Kau yang dulu mengharapkanku jadi dokter. Dan kini masih kujalani apa yang kau ingini.
Entah sampai kapan.
Lihat, Ma, aku sayang Mama, kan?!
Hari ini, Ma, 25 Maret, hari Selasa. Aku akan melaksanakan wisuda, Ma, di kampus berdanau itu.
Anakmu akan jadi sarjana, Ma. Pake toga! Toga kedua yang kupakai setelah wisuda di SD dulu.
Untuk siapa aku disini, Ma? Untukmu Bunda yang kucintai.
Aku sarjana, Ma. Baru S-1: S.Ked. Dan di wisuda nanti, akan ada papa seorang yang hadir. Mbak dan Mas di rumah saja. Adik Alya masih berusia 26 hari  hari ini tepat jam 2.49 tadi. Belum sebulan tak boleh berpergian jauh, apalagi hanya untuk datang ke wisudaku.
Sebenarnya, hari ini sama saja dengan hari lainnya. Wisuda ini tak berarti apa-apa. Hanya menunjukkan aku lho sudah S-1. Toh saya juga masih belum bebas, harus menjalani profesi selama 2 tahun.
Barangkali karena mereka pikir diri ini kasihan sekali, Budhe turut campur dalam acara seremonial bernama wisuda ini. Keluarga beliau akan hadir. Bahkan turut serta mempersiapkan semuanya: baju kebaya, kerudung wisuda, sepatu yang akan kupakai, bahkan nyariin salon rias pada H-3. Sesuatu sekali. Keluarga yang satu itu memang "selalu pedul". Kurang beberapa jam lagi aku akan berias dan berangkat ke lokasi.
Ciel, 25 Maret; 02.58 WIB

Sudah 5 hari sejak acara wisuda berlalu. Rasanya sepi tanpa Mbak, Mas dan Adik. Tapi cukuplah keluarga Budhe meramaikan. Saya yang tak terbiasa berias diri sangat malu ketika datang di acara itu. Sangat malu karena make up yang berebih-lebihan. Seperti bukan diri yang biasanya. Tawaran foto studio kutolak semua karena tak percaya diri dengan penampilan sendiri. Ah, acara seremonial itu akhirnya terlewati juga. 
Ternyata aku tak dilupakan. Teman-teman KKN (yang kisahnya belum sempat kutulis dalam blog ini) datang padaku mengucapkan selamat kelulusan. Mereka membawakan karikatur diriku yang memakai baju dan topi toga. Indah sekali perbuatan mereka. Mereka adalah teman yang kutemukan dalam 23 hari masa KKN dan begitu keren mengisi pertemanan itu karenanya. Senang saja aku yang biasa sendirian ini dikunjungi teman-teman dunia nyata. Justru ketika sahabat-sahabatku kebanyakan ada di dunia maya atau di negeri yang jauh dari sini. Selain mereka teman-teman kos juga memberikan bunga, untuk pertama kali ku mendapat bunga. Terima kasih saja untuk kalian.
Sungguh tak ada yang istimewa dari hari itu. Setelahnya pun hanya diisi dengan makan bersama ayah dan mengantarkan ayah yang berpamitan pulang. Selesai sudah dan berasa lelah sekali.
Orang bilang wisuda hanya datang sekali dan merupakan acara yang tak bisa disia-siakan begitu saja. Namun bagiku acara ini bukan apa-apa. Gelar yang kudapatkan juga bukan sesuatu yang kuharapkan dan kuusahakan payah-payah. Dan semua belum selesai, masih ada 2 tahun lagi yang akan membikin siksa di hati kumat-kumatan.
Ciel, 29 Maret; 04.19 WIB

Dan pikiran ini masih sering menggugat hati, dan hati mencaci diri. Mengapa tak kuasa mengubah nasib sendiri menjadi yang dikehendaki. Impian untuk jadi orang bebas sementara terenggut disini. Aku akan dan sedang menjadi buruh kesehatan, tukang yang "mengobati" manusia. Semua telah ditentukan oleh Kebijakan dan Kementerian. Diikat begitu rupa. Tak berkutik dalam sistem.
Andai aku mampu membebaskan diri dari tatap orang-orang tentang profesi ini. Bukan! Bukan profesi ini buruk. Profesi ini sungguh mulia, begitu mulia bagi orang-orang yang rela berkorban, yang ingin mengabdikan dirinya, umurnya, kebebasannya, demi nusa dan bangsanya. Demi manusia sesamanya. Tapi sungguh aku bukan orang semacam itu. Aku menghendaki kebebasan. Tak terikat oleh sistem manapun. Aku hanya ingin memperjuangkan apa yang hati ini katakan. Sungguh kemuliaan itu tak ada dalam karakterku. Pertentangan ini mengusik naluriku untuk memberontak. Tapi seperti yang kukatakan, diri yang pengecut ini tak bisa merubah apapun. Yang ada hanya pikiran protes yang menggerogoti jiwa pemimpi ini. Menjadi realis seperti para dokter itu sama sekali tak pernah kubayangkan. 
Aku akan berubah tertempa sistem dan peraturan yang ada. Barangkali. Yang kutahu aku hanya berubah jadi pribadi pesimis dan putus asa selama 3,5 tahun preklinik yang ada. Semakin ku takut mempercayakan apa yang kupikirkan. Takut salah, takut dihujat. Jika bukan karena beberapa orang aku mungkin telah gila dan bertindak nekad. Orang-orang seperti aku hanya membutuhkan harapan akan hari esok yang berubah menjadi lebih indah dan nyaman. Bukan hari esok yang telah ditentukan oleh aturan dan kebijakan. Aku tak keberatan jika yang diberikan kini hanya harapan palsu. Apapun itu yang penting harapan.
Aku yang sejak kecil mengharapkan kedatangan Peter Pan yang membawaku ke Neverland barangkali akan berakhir menjadi impian belaka. Seseorang yang datang menyelamatkanku dari dunia yang bisa membuatku gila ini tak kunjung datang. Diri ini yang tak bisa menyelamatkan diri sendiri, apa si penyelamat itu akan mendatanginya? Aku masih dalam impian itu. Aku masih menunggu orang seperti Peter itu benar-benar akan datang. Jika semua ini akan berakhir menjadi impian belaka, biarlah, impian ini terlalu indah: Neverland itu.
Ciel, 29 Maret; 04.34

Rabu, 19 Maret 2014

Bayang Semu

Aku telah kehilangan matahari, rembulan, dan segala keindahan langit.
Dan sayap kehidupan itu berguguran.
Patah satu demi satu.
Kau berdo'a agar ku dapat penggantinya.
Aku yang telah buta tak bisa ku temukan.
Adakah dia jauh atau di depan mata.
Hai semesta! Bangunkan aku dari kemalangan berlarut.
Jika tak kau ajarkan aku arti bahagia apa bisa manusia bahagia.
Apalagi yang harus ku raih.
Kemana lagi ku harus menuju.
Pertanyaan yang tak pernah terputus.
Manusia sepertiku.
Hanya terkapar dalam bayang semu.

Rapuh

Terkadang kudapati hanya perasaanku yang bersuara.
Hatiku diam. Pikiran dan mulut apalagi.
Siapa lagi yang bisa mendengar rintihannya? Kecuali diri pribadi.

Aku selalu mengharapkan ada yang datang.
Lantas membawaku pergi, dari dunia yang tak kuharapkan.
Ku kan bilang kau penyelamat, namun barangkali wujudmu hanya ada pada angan, fiktif belaka.
Tak ada yang mampu mengentasku.
Aku sendiri pun tidak.
Jika bukan karena janji tak tertulis.
Sudah terlalu sesak rasa di dada.
Tak kuasa lagi bahkan untuk mengadu.

Aku memang sendiri.
Jiwa ini sudah pernah terluka oleh nasib.
Begitu rapuh dan mudah patah.
Siapa pula yang menguatkan.
Semua terjalani dengan terpaksa.

Gelap.
Dalam bayangan, cahaya itu terlalu menyilaukan.
Tak ada yang jelas.
Mata ini telah rabun.
Tapi ku harap ku masih dapat melihatnya barang setitik.

Kebebasan

Menjadi manusia merdeka.
Barangkali itulah yang kuimpikan sejak dulu.
Merdeka!
Satu kata sakral yang tak hanya berarti kata.
Sejak kecil aku paham bahwa kata ini istimewa.

Menjadi manusia bebas.
Sebebas burung yang terbang di angkasa.
Mengikuti kehendak jiwa tanpa terikat oleh bumi.
Meninggi menyentuh batas-batas atmosfer.
Menerjang angin, panas, hujan.
Hanya demi satu kata: bebas.

Aku bermimpi menjadi diriku sendiri.
Memenuhi takdir sekena kaki tangan pergi.
Menuruti benak hati ke arah panggilan jiwa tertuju.
Tapi itu hanya mimpi yang ada ketika kanak-kanak dulu.

Sedari dulu ku sudah tahu bahwa manusia penuh ikatan.
Seperti budak pada majikannya, anak pada ibu-bapaknya.
Barangkali harap terlalu tinggi.
Berusaha mengurai ikatan pun tak mampu.
Hanya makin menjerat saja.

Apa itu dunia? Dunia yang kalian bilang indah. Itu bukan duniaku.
Dunia yang kukata damai ada di tempat di ujung bingkai dunia.
Apa salah mengundi nasib ikuti seruan hati.
Barangkali sesederhana itu arti kata bebas.
Mengisi hidup dengan menentukan takdir sendiri.
Memikul resikonya. Asal dari lubuk hati.
Mendamai dengan dunia meski semesta memaki.

Tak bisa tidak, bagi batin yang tersiksa, merdeka hanya utopia.
Tak ingin kurenggut ini pada penerusku kelak.
Ku ingin mereka membentangkan sayapnya lepas-lepas.
Jika memang ini yang terjadi pada diriku, biarlah!
Namun kau harus berjanji agar menjadi dirimu sendiri.
Raga, jiwa, pikiran dan hati.
Hidup dalam kebebasan!

-Kepada Altair Hurriyah, yang mungkin belum ada-
"Bebaslah sebebas elang di angkasa"

Sabtu, 15 Maret 2014

Pita Merah

Pita Merah adalah suatu janji tak tertulis
bahwa kau akan datang padaku
kenyataan yang tersamarkan
bahwa aku tak berdiri sendiri
Terikat di suatu dimensi Sang Pemegang Janji
yang membawa ujung lain si Pita Merah
Barangkali dia mencari
Bisa juga tak sengaja mendekat
Kadang kala sungguh terasa bosan
Termenung dalam kata penantian
Dia yang dari antah berantah
Pun tak mengenal siapa lawannya
Pita Merah menyatukan
Pita Merah mempertemukan
Hingga suatu hari nanti Pita Merah itu terpilin
dan bersatu membentuk ikatan

Sabtu, 08 Maret 2014

Harapan

(1)
Kaleidoskop itu, apa masih penting
Semua hal yang telah terjadi. Kesenangan. Kesedihan.
Yang tersisa dari kenangan hanya rasa.
Apa itu indah atau tidak.

Menjadi bahagia adalah tujuan setiap orang.
Apa yang membuatmu bahagia?

Yang bisa kulakukan adalah mencoba menemukannya.
Keping jawaban yang hilang.
Barangkali jawabannya sudah jelas di depan mata.
Tapi aku tak bisa melihatnya.
Selalu mencari jawaban lain, pembenar keinginan.
Harapan.

(2)
Apa itu harapan? Harapan itu apa?
Yang membuat manusia terus berdiri lagi dan lagi.
Alasan seseorang hidup.

Aku tak melihat harapan. Mengapa aku masih disini.

Kau bilang aku bisa membuatnya mengalir.
Menyelaras dengan waktu. Dalam susunan kronologi masa depan.

Aku hanya tak boleh banyak berpikir.
Itu katamu.

"Mengagumkan saja belum cukup untuk pantas dikagumi". 
-Ciel

Lembaran Hitam

Orang takut mati karena takut dilupakan.
Hanya dengan kematian manusia terpisah dari kehidupan.
Lantas siapa yang mengenang? Apa yang terkenang?
Seseorang akan terhapus begitu saja, hilang dari sejarah.
Dan orang yang ditinggalkan memang sengaja ingin melupakan, termasuk  meninggalkan masa lalunya. Alih-alih menatap maju.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." 
-- Pramoedya Ananta Toer
 Apalah arti manusia dengan hanya segelintir tahun masa hidupnya.
Lantas setelah pergi dia akan terlupa, tak terkenang, hilang, lantas lenyap bersama waktu.
Aku tahu kau tak kan selalu ada..
Seperti hujan kubutuh tanda agar kau datang..
Seperti mendung dan petir yang menggelegar..
Memilukan namun mesti kau dengar..
Kukata "Kau tak kan mengerti"
Dan memang tidak akan terkecuali ada pengertian
Jiwa bak tanah gersang memang butuh perhatian
Lantas kau basuh hati ini dengan air yang menyegarkan
Jika memang hilang suatu hari barangkali kau temukan
"Bersamamu aku menjadi tenang"

Se Titik Kecil

Kau memiliki teman-teman yang baik, yang berpemahaman luas dimana kau bisa bertukar pikiran dan memikirkan hal yang lebih besar.
Aku tak tahu, mungkin Tuhan memang membuatku tak mudah tuk mencapaimu.
Mungkin ini memang perihelion kita..
Kurasa kau bergerak begitu cepat..
Aku ingin menggapai tanganmu, namun aku tak lagi mampu.
Duniamu yang begitu cerah menyilaukanku.
Barangkali akulah yang telah keluar dari orbit.

Apa benar memang tidak ada jalan keluar setelah terjebak dalam lubang hitam?
Seperti mimpi, semua menjadi beku dalam sekejab mata..
Hanya api kecil ini yang kupunya, yang kutemukan bersamamu dalam jurang yang tak berujung..
Menjaganya bersama agar tetap menyala..
Dalam selimut khayalan aku berharap masih bisa menemukan kehangatan.
Dan jika aku adalah angin, dan jika aku adalah burung, dan jika aku adalah matahari..
Namun aku hanyalah manusia

Ciel, November 2013

Kamis, 06 Februari 2014

Balon Impian

Balon impian ini..
Ia begitu indah..
Memantulkan semua warna yang kau inginkan.
Sampai kapan aku memegang talinya?
Menjaganya agar tetap utuh dan mengangkasa.

Balon impian ini..
Yang memantulkan perasaan manusia.
Aku selalu takut menjaganya.
Aku takut jika tiba-tiba ia pecah.
Hancur berkeping-keping.

Jika saja kau mau membantu menjaganya.
Memegang tali ini bersama-sama.
Mungkin ikatan itu akan lebih kuat.
Dan bertahan sedikit lama.

Mungkinkah impian yang kau cari ada di dalamnya.
Impian yang telah lama hilang.
Andai saja kau mau mencari serpihannya.
Mungkin..
Dan mungkin jika bersama akan mudah menemukannya.

Warna apakah yang kau inginkan?
Apakah warna kebahagiaan itu benar-benar ada.
Jika memang ini tujuan hidup setiap orang.
Jadi bahagia itu apa?
Kisah bahagia tidak pernah berjalan sendirian
Karena jika sendirian tak lagi indah

Balon impian ini..
Aku tak bisa membayangkannya..
Disaat balon ini pecah..
Jika saat itu datang suatu hari nanti.

Balon impian ini..
Jika saat itu benar-benar tiba..
Akankah aku menjadi seperti anak-anak
Yang menangis karena kehilangan mainannya.

Atau aku tersenyum memegang talinya yang melunglai.
Dan menertawakan semuanya.
Jika saja kau ada di sampingku saat itu.

Manusia mendefinisikan warna kebahagiaannya masing-masing.
Kisah bahagia tak akan pernah berjalan sendirian.
Karena kebahagiaan membutuhkan lebih dari satu warna.

Agar ia terlahir indah.


-December 1st 2013-