I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Minggu, 30 Juni 2013

Tomodachi no "Yume Mitai ni"


Terkadang ketika ingat seseorang, kita jadi ingin seperti orang itu.
Merasakan apa yang dia rasakan.
Mencoba memikirkan apa yang dia pikirkan.
Apa itu yang disebut ‘manusiawi’?
Terkadang ingin rasanya bisa meraihnya, seseorang itu.
Berada di dekatnya sekaligus membentangkan jarak.
Dekat itu di hati.
Ya, di hati.

Sering bertanya, “kenapa?”
Manusia yang ditakdirkan bertemu.
“Kenapa aku bertemu denganmu?”
Seperti rumah, itulah dunia.
Dengan kunci apa seseorang bisa memasukinya.
Mereka punya jawabannya masing-masing.
Seperti dia dan saya, yang tak pernah, mungkin tak akan pernah bisa saling meraih.
Tapi dengan banyak halangan yang membentang diantaranya, kunci itu telah kami temukan.
Bagian dari dirinya yang mungkin hanya sedikit, juga sedikit ruang dari duniaku.
Membaginya tanpa kata.
Memasukinya melalui pintu yang hanya kita yang tahu.
Mungkin seperti itulah, hanya sebatas inilah.
Karena mungkin memang kebahagiaan dan hal yang sangat berharga ini, selamanya..
Selamanya tidak akan bisa tersampaikan dalam kata.

Jumat, 07 Juni 2013


Nitsuga Ciel Hurriyah
29 Mei melalui seluler
Ada dunia yang bernama canggung, yang berisi ruang dan jarak.
Dunia itu tak perlu kau cari berkilometer, karena dia ada 1 milimeter di dekatmu. Persis.
Bagi sebagian manusia bisa saja tidak menyadarinya dan menganggapnya ilusi.
Tapi bagi sebagian manusia bisa jadi dunia itu tumbuh begitu besar.

Ada beberapa manusia yang tumbuh dengan pemahaman di dunia yang kecil, meski dunia itu hanya 1 milimeter. Namun di dunia yang kecil itu ada yang menjadi gua berlorong yang menjalar rumit, ada pula yang besar membentang sesederhana air yang mengalir.

Karena manusia tidak akan pernah sama.

Pouvez-vous m'entendre?

Mungkin karena sejak kecil aku merasa tidak ada yang bisa mendengarku.
Aku selalu menyimpan semuanya sendiri disini.
Setiap pulang sekolah ku bersepeda dan berhenti di atas jembatan dan menatap sungai yang mengalir.
Kutatap kertas di tanganku yang berisi keinginanku, kata-kata yang ingin didengar.
Kulemparkan jauh ke sungai membiarkannya mengalir dan berharap apapun itu yang kusebut 'penguasa sungai' bisa mendengarnya,
dan meskipun tidak ada yang mendengarnya setidaknya aku merasa lega telah menuliskannya.
Aku tak pernah benar-benar berharap kata-kata itu akan tersampaikan karena aku sudah terbiasa diabaikan.
Pada akhirnya aku hanya mengatakan apa yang membuat mereka senang.
Aku mulai mengabaikan perasaanku sendiri, membunuhnya perlahan
sehingga aku mulai kehilangan apa itu 'emosi'.
Aku berubah menjadi orang yang berusaha terlihat kuat, mencoba menyimpan air mata sendirian.
Aku menciptakan duniaku sendiri yang mereka tak tahu.
Pada akhirnya aku menemukan diriku yang berlari dari kenyataan.
Menjadikan duniaku terselubungi oleh warna yang tampak lebih cerah.
Selamanya mereka mungkin tak mampu melihatnya, kegelapan dalam hatiku.
Aku takut dalam kesendirian dan tak ada yang tahu.
Aku berlari, aku tertatih, aku menjerit dalam diam.
Aku terluka parah sedemikian rupa,
namun sekali lagi tak ada yang tahu.
Tak ada yang bisa mendengar rintihan di langit duniaku.
Tanpa kusadari aku telah tenggelam dalam kolam air mata.
Aku selalu percaya akan ada seseorang yang akan menyalakan cahayanya untuk menerangi gelapnya hatiku.
'Karena ini adalah tentang kecocokan jiwa'.
Can you find me? Dear, my best friend.

Espérer

Dunia ini berjalan dalam keteraturan
tertahan dalam kuasa ruang dan masa
terikat dalam ketentuan
membungkus segala rasa dan asa

Seperti pagi yang dinanti
manusia selalu menunggu datangnya cahaya
Hidup dalam remah-remah ketidakpastian
namun terus berharap mentari akan segera tiba,
embun beruntaian, langit membiru, dan burung berkicau

Namun waktu tak pernah berjodoh dalam ruang yang sama
Dalam pagi tidak ada senja
seperti siang dan malam yang berjalan beriringan
Mereka tak mungkin bersua
Tapi keberadaannya adalah keniscayaan

Dunia yang terus bergerak
melingkupi seluruh alam
Jika kau percaya maka mereka akan menyertaimu
Serapuh hati manusia, setiap sentuhan akan membuatnya bicara

Jika langit tak lagi biru
Jika matahari tak lagi bersinar
Jika manusia terus meragu
Hati yang buram, yang sedih, yang ingin berlari

Kamis, 06 Juni 2013

Just Silence Story (Not Adam and Eve)

Apa kau tahu arti "sepi"?
Itu ketika kau bahagia namun tak ada yang ikut tersenyum bersamamu,
dan ketika kau ingin menyampaikan perasaanmu namun kau malah bersikap sebaliknya.
Tidak ada yang mengerti.
Orang yang berusaha memahamimu itu tak kunjung datang.
Namun kau tetap saja pada sikapmu yang kelu dan penuh kepuraan.
Ah,
memang menyedihkan tak bisa tertawa ketika ingin tertawa,
tak bisa menangis ketika ingin menangis,
tak bisa mengatakan apa yang ingin dikatakan, sehingga justru tersampaikan dengan maksud yang berbeda.
Oh, Tuhan..
Jika hanya ada satu permintaan saja yang akan bisa terpenuhi di muka bumi ini, seseorang hanya akan meminta "teman",
bukan bayangan maupun khayalan,
teman yang nyata, yang dengannya
seseorang bisa menangis di depannya,
tersenyum di hadapannya,
bisa menjadi diri yang sesungguhnya,
dengan perasaan yang sejujurnya.
Tak lebih, tak kurang.
Seseorang yang bisa membawanya keluar dari kotak yang ia tutup rapat-rapat.

Hanya sebuah catatan

Aku hanya terlambat menyadari,
sedalam apapun rasa benci ini mengakar,
setinggi apapun rasa ini tumbuh,
hal itu tak akan mengubah apapun

-Ciel-

Ciel say

Gomen, gomen hiatus lama nih..
Gak produktif ya? Sebulan satu artikel itu "Uuuuuuh" *so sad*
Sebenarnya Ciel gak bener-bener berhenti nulis sih, cuma belum sempat ngepost, hehe.
Tapi tahun ini memang Ciel gak bisa janji bisa update blog tiap bulan.
Apalagi bulan depan ada KKN sebulan, gak yakin bisa konek ke blog dengan mudah, hehe.
Tapi semoga saja banyak cerita yang bisa dituang disini untuk dibaca :)
Pada kenyataannya awal tahun ini Ciel punya banyak cerita. Tapi Ciel malas membuat artikelnya.
Banyak cerita tentang "perasaan", tentang "egoisme", dan tentang "impian".
Mungkin memang ada beberapa hal yang tak perlu kau ceritakan pada siapapun.
Termasuk pada catatan ataupun blog yang bahkan tidak bisa membalas isi curahan hatimu dalam tindakan nyata.
Cukup jaga beberapa hal itu di hati, di pikiran.
Jika itu baik, biarlah terkenang.
Dan bila itu buruk, biarlah waktu memudarkannya.
Ah, geje ya.
Okelah. It's just intermezzo for me. See ya!
Jangan lupa kasih komen ya di artikel-artikel saya. (Yah, meski sebenarnya ini hanya blog pribadi tapi saya senang saja jika ada yang ngasih komen :)