Awan-awan putih yang lembut seperti kapas saling bersentuhan, menyatu, berpadu menciptakan bentuk-bentuk imaji bagi pemujanya.
Lalu burung-burung yang terbang berkelompok membentuk formasi-formasi indah, melaju tanpa ikatan tak mengenal takut akan jatuh.
Sebebas itu aku melihat langit, yang penuh keindahan dan menawarkan jutaan perasaan bagi manusia-manusia bumi.
Disini aku hanya seorang manusia yang tak mampu melakukan banyak hal.
Barangkali memang tak ada manusia yang bisa hidup sendirian.
Terbalut kesepian hanya akan menorehkan luka.
Hidup dalam kegelapan hanya akan membuat hati menjadi keras.
Jiwa-jiwa yang rapuh hanya bisa meneteskan lara dan duka, mencoba menguntai harap dari keputusasaan.
Ketika tangan langit terulur pada makhluk bumi bernama manusia, cahaya memeluknya membuatnya menyadari betapa dunia ini begitu indah.
Jika kau memperhatikan dengan seksama, kupu-kupu yang berterbangan diantara bunga-bunga, wangi angin musim panas, dan kicauan burung di pagi hari.
Hanya melalui taman bernama hati kita bisa bahagia.
Menciptakan taman yang indah tak kan bisa terjadi dengan hanya berdiam diri.
Menyalahkan diri dan mengutuk masa lalu hanya akan membuat dunia menjadi lebih gelap.
Mendung dan badai akan menerkam hati dan mengirisnya.
Taman hati yang indah akan tercipta jika kita sendiri yang menciptakannya.
Menaburkan benih-benih cinta, menyiraminya dengan kasih dan sayang, menyinarinya dengan kehangatan persahabatan.
Menebarkan harap yang membuat taman hati penuh bunga berwarna-warni yang mekar dengan indah.
Tak ada tempat lain kecuali di hati.
Taman hati yang indah akan tercipta jika kita sendiri yang menciptakannya |
1 Mei 2014