Sayonara

jarak yang ada membuat  hati kita berdamai dengan pikiran masing-masing...

pernahkah kau berpikir tentang hati yang tercipta di sebelah tulang rusuk kita?
ketika pertama kita berkenalan, aku langsung tahu bahwa kau istimewa...
hingga waktu berjalan seiring bergantinya hari dan bukan hanya mengenal tapi juga memahami...

kau...
kau membuat banyak jejak di hidupku...
bahkan gelap malam pun tak mampu memadamkannya...
hingga hujan deras pun tak kuasa menghapusnya...

ah, apakah salah jika suatu awal memiliki akhir?
seperti rupa matahari yang terbit dan tenggelam...
sama-sama merah, sama-sama indah...
ya, semerah semangat yang ada dalam jiwa-jiwa kita...
seindah alunan klise yang membentang sepanjang kenangan yang ada...
begitulah ketika langit dan bumi seolah menyatu membentuk horizon...
yang terhampar di cakrawala hanyalah zona ilusi yang terbangun dalam fantasi...

lantas, apakah salah aku bertemu kau di hari itu?

seperti masa lalu yang tak akan kembali, kulihat kau pergi...
aku melepasmu tanpa air mata,
tapi...
aku bahkan tidak mengerti dengan apa yang kurasakan...
aku sedih tapi tak mampu bersedih...
aku menatapmu datar...
menundukkan kepala...
membiarkanmu pergi menghilang dari pandangan...
aku berjalan...
terhuyung kembali ke arah yang berlawanan...
dan aku menyadari tak ada gunanya memutar...

kita telah berpisah...
Sayonara~

pic: PV Sayonara, Orange Range
"mata aeru hi wo negatte. sayonara chiisaku tsubuyaita.sora ha ano hi to kawarazu aokute. dakara chotto naketa"
-Sayonara memories, Supercell-

*note ini disadur dari kata-kata yang terlintas secara tak sengaja dalam beberapa kejadian, tersimpan dalam tulisan pendek dan dirangkai menjadi satu... bahkan saya tak mengerti apakah tulisan di atas itu mewakili kehidupan saya atau tidak... saya pun tak mengerti siapakah 'kau' ataupun 'aku' dalam tulisan tersebut... huh, memang membingungkan... diri saya itu... sudahlah, lupakan~ hahaha