I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Jumat, 04 Oktober 2013

Awan yang Mati

aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku 2 tahun terakhir ini..
aku merasa kehilangan segalanya perlahan-lahan..
semuanya pergi bahkan sebelum aku merasa memilikinya..

perasaan diabaikan, tidak dilibatkan, tidak diperhatikan, tidak dimengerti..
seperti awan yang ditinggalkan oleh gerombolannya..
terombang ambing sendirian di langit yang tak bertepi..

selama 2 tahun terakhir ini awan itu lebih sering berwarna gelap daripada terang..
sesak, berat, membawa hal yang berat..
pada akhirnya seperti makhluk kebanyakan, sang awan yang tak kuasa dengan bebannya menumpahkannya dalam hujan..
hujan yang tak ada yang memperhatikannya, kecuali dirinya dan langit..

awan telah berusaha bercerita dengan mengubah bentuknya..
namun awan tetaplah awan, yang sulit dimengerti..

pada awalnya ia senang ditemani burung-burung yang melintas..
ia juga bergantung pada matahari yang bisa mengurangi mendungnya..
juga pada rembulan yang bisa mengurangi kegelapannya..
namun mereka tak pernah benar-benar ada untuk dirinya..
mereka pergi..

aku tak punya siapa-siapa..
mereka semua pergi..
satu per satu..

di dunia yang asing ini, aku merasa sendiri..
entah kenapa aku masih disini hari ini..
mungkin sebenarnya aku telah lama mati..

pada akhirnya awan itu akan terkikis oleh angin, oleh cahaya..
dan tak ada yang mengingatnya..

semua beranggapan jika awan itu dulunya memang tak pernah ada..
ya memang begitulah adanya,
bahkan adanya pun bukanlah hal yang istimewa..
dia tidak memiliki arti bagi dunia..
bagi siapapun..
dia hanya awan yang kemudian menghilang tanpa ada yang menyadari keberadaannya..

ini bukan negeri dongeng..
seseorang bilang bahwa suatu hari nanti akan ada seseorang yang akan membuatmu merasa istimewa..
tapi itu semua hanya ilusi..
aku bukan seorang puteri..
dan pangeran itu tak akan pernah datang..

lagipula siapa yang akan menyukai puteri buruk rupa yang telah lama mati..
mati bersama impiannya, bersama tujuannya, bersama keberaniannya..
ia mati bersama rasa percayanya..
tidak semua orang memiliki ending yang indah..
jika aku adalah awan aku berada di titik limitku,
aku takut berharap..
aku berhenti berharap..

aku telah kehilangan segalanya..
kehilangan sayap untuk terbang,
dan sangkar ini adalah penjara, bukan "rumah"..
sudah lama aku lupa apa itu rumah..
aku juga lupa dimana tujuanku..

aku hanya ikan yang telah lama mati,
tak sanggup lagi melawan arus yang ada..
terbawa aliran..
entah seperti apa semua ini akan berakhir..

3 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

keren, nyentuh bngt bacanya

Unknown mengatakan...

ini tulisan yang sangat menyentuh.. dibaca berulang-ulang, juga tidak menghilangkan kesan semulanya..