I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Selasa, 20 Desember 2011

Persimpangan


Suatu kebingungan tentang suatu titik di persimpangan...
Ini memang bukan persimpangan pertama yang dilalui suatu sosok bernama diri...
Namun tetap saja menimbulkan kerisauan akan putusan yang akan diambil...
Tidak, bukan putusan...
Tapi, lebih ke tindakan...
Suatu ketakutan...
Meski tak sedilematis yang dialaminya dulu...
Sangat filosofis...
Sungguh idealis...
Ya, seperti itulah adanya dia...

Jadi teringat masa-masa lampau...
Ketika dirinya dulu masih kecil...
Masih gadis yang mungil lincah berlari-larian kesana-kemari...
Penurut...
Namun begitu meresahkan tingkahnya yang bak kelinci kecil berjumpalitan...
Dan diam-diam api kecil pemberontakan mulai tumbuh...
Gadis kecil mulai bertanya-tanya tentang kehidupan...
Tentang ini itu yang tak banyak yang peduli...
Terkadang akhirnya dia lelah dan diam...
Karena mulai bosan dengan jawaban yang tak puas dia rasa...
Dia mulai menyusun tembok dengan manusia di sekitarnya...
Merayapi dalam-dalam dunianya...
Tentang imajinasi, mimpi, keingintahuan, dan pengetahuan...
Tapi dia masih sangat penakut...
Takut bicara, takut salah...

Namun gadis itu mulai bertumbuh...
Ia mulai berani berkata-kata...
Mengatakan ba bi bu sekenanya...
Sering memantik debat berkepanjangan dengan sang ayah...
Atau pada akhirnya dia diam saja merasa tak ada titik temu...
Hm... pada akhirnya dia pun sadar...
Semua tergantung padanya...
Dia berpikir karena itulah adanya dia...

Itulah sekilas masa lalu si gadis yang bernama diri...
Dan kini dia kembali berada di persimpangan...
Entah gerangan apa yang sebenarnya dia tuju...
 Dia masih terlalu bingung...
Terlalu banyak menurut kacamatanya...
Menurutnya benang yang dia bawa masih terlalu kusut untuk diurai...
Akankah semua ini hanya berujung pada satu utas saja ataukah memang jauh berbeda jalinannya satu sama lain...
Terkadang si diri itu lelah dan berhenti berpikir...
Lelah atas segala liku labirin di kepalanya yang tak kunjung nampak jalan keluarnya...
Bosan!!! Dia lantas berteriak...
Terkadang ia bertanya lagi pada hatinya, ‘Apa yang sebenarnya kau inginkan?’
Apa tujuanmu sebenarnya?
Ada banyak persimpangan kini dan kau tak tahu kemana harus melangkah...
Siapa yang lebih kau cintai?
Dirimu atau mereka?
‘Aku ingin...’
Kata-kata itu seakan berhenti sampai situ saja...
Diri itu mulai menghangat pelupuknya...
Menangis gerimis...
Mungkin kau hanya butuh teman...
Teman untuk berbagi...
Bukan teman untuk memberi...
Bukan juga teman untuk diberi...
Aku mengerti kau tidaklah suka menjadi parasit kepada inang...
Kau pun sudah cukup lelah dengan tindakan yang kau tak tahu apa maknanya...
Mungkinkah kau hanya butuh seseorang?
Bahkan Musa pun membutuhkan Harun...
Seperti itukah?

Seseorang itu akan datang, pasti...
Dia akan membantu menguraikan benang-benang kusut yang kau bawa sertakan...
Membantu keluar dari labirin yang seakan tak berujung dalam pikiran kepalamu...
Dan membantumu memutuskan persimpangan yang ingin kau tuju...

Apa???
Sampai kapan?
Sampai kapan kau seperti itu?
Kau membencinya, aku tahu...
Kau membenci campur tangan orang lain, bukan?
Kau benci menyusahkan mereka meski itulah yang terjadi...
Putuskan sendiri meski kutahu itu tak mudah...

Apa perlu diri ceritakan mengenai persimpangan itu?
Jalanku kini begitu membosankan...
Suntuk dengan segala kegiatan monoton yang tak menantang...
Penuh polemik yang mesti diselesaikan dengan target-target stagnan yang tak jelas apa untungnya...
Mengejar suatu yang dulu sangat ku benci...
Namun suatu kemusykilan untuk menghindarinya...
Karena itu pasti, ini menyangkut penguasaan akan suatu materi...
Tapi ini sungguh menguras waktuku..
 Menguras masa siangku yang seharusnya kuisi dengan berbagai macam hal lain yang lebih menyenangkan, kata si diri...
Ini begitu mengekang...
Begitu mengikat...
Begitu menyesakkan...
Ini bukan aku...
Seharusnya bukan hidupku...
Seharusnya bukan jalanku...

Apa itu arti sebuah penyesalan?
Bukankah kau membencinya?
Aku tahu bukan itu masalahnya...

Kau hanya terlalu muluk berharap...
Kau menginginkan kesempurnaan atas segalanya, bukankah begitu?

Aku hanya ingin menjadi pendidik, apa itu salah?
Aku hanya ingin berjuang di masyarakat, apa itu salah?
Aku hanya ingin mandiri dengan segala usaha yang bersumber dari peluh keringatku, apa itu salah?
Aku hanya ingin berpikir untuk pencapaian yang lebih baik, apa itu salah?
Aku hanya ingin mewujudkan mimpi-mimpiku, apa itu salah?
Aku hanya ingin sedikit lebih berguna, apa itu salah?
Aku hanya ingin bahagia dengan jalan yang kutempuh, apa itu salah?
Aku hanya ingin bebas! Aku hanya ingin terbang dengan bulu-bulu sayapku sendiri, apa itu salah?

Lantas apa? Apa yang kau inginkan?
Apa masalahnya?
Waktu...
Pikiran...
Manajemen...
Atau seseorang yang begitu kau inginkan kehadirannya?
Hah?
Tak bisakah kau menjalani segalanya begitu saja?
Tak bisakah kau berdamai dengan egomu?
Tak bisakah kau berpasrah pada jalanmu?
Tak bisakah kau menjadi gadis kecil penurut seperti dulu?
Atau mungkin perlukah kupanggilkan seseorang untuk memadamkan api dalam dadamu?
Api pemberontakan yang selalu tak puas dengan keadaan...
Aku takut pada akhirnya kau akan bilang, ‘Aku benci diriku’...
Aku hanya tak ingin kau mengalami penyesalan...
Just do it!
Lakukan saja apa yang kau inginkan...
Waktu, itu bukanlah masalah...
Keluargamu juga bukan masalah...
Tak apa kau tinggalkan mereka untuk saat ini...
Toh, tujuanmu begitu besar dan mulia...
Di persimpangan ini kau boleh menuju jalan manapun...
Toh bila kau merasa tak cocok, kau boleh kembali ke titik ini dan kembali memilih jalan yang lain...
Hanya, Lakukan yang terbaik yang kau bisa lakukan!
Abaikan segala macam hambatan, keresahan, kegalauan, kegamangan, kerisauan yang ada...
Aku tahu kau bisa membentuk tim impianmu... seperti yang dahulu kala kau bayangkan...
Pada akhirnya orang itu akan datang menjemputmu...
Hanya lakukan yang terbaik kini...
Karena aku ingin kau bahagia...
Karena aku...
adalah dirimu...

Tidak ada komentar: