I want to live my life to the absolute fullest

To open my eyes to be all I can be

To travel roads not taken, to meet faces unknown

To feel the wind, to touch the stars

I promise to discover myself

To stand tall with greatness

To chase down and catch every dream

LIFE IS AN ADVENTURE

Minggu, 08 April 2012

Tentang seseorang (2)

Tentang seseorang (2)

Aku tak tahu bagaimana harus mengatakannya dan dimana harus memulainya. Namun satu hal yang pasti Ciel hanya ingin mengatakan bahwa kau begitu berbeda.

Aku tak tahu sejak kapan dimulai, meski aku menyadari sejak dulu kau sebenarnya tak pernah ‘jauh’ dariku. Aku menyadarinya baru saja, kau tahu. Karena dulu aku benar-benar mengabaikan dirimu. Hahaha, maafkan aku. Yang jelas aku sangat berterima kasih karena kau selalu hadir di saat yang genting di dalam hidupku. Bukan hanya membantuku dari luar, tapi benar-benar berada di sampingku.

Dan maafkan aku karena baru memperhatikanmu. Aku juga tak tahu kemana saja aku selama ini sehingga tidak melihatmu. Sekali lagi, maafkan aku!

Aku hanya tahu dari seseorang betapa kau menghargaiku sebagai sahabatmu. Hm, mungkin sejak itulah aku mulai respek padamu. Mungkin koneksi diantara kita tidak berjalan dengan cepat. Mungkin itulah yang dinamakan aliran lambat, tidak perlu terlalu cepat, bisa-bisa malah terjadi korsleting, hehe. ^^

Mungkin ini bukan yang pertama, dan aku baru saja mengingatnya, bahwa dulu kau juga pernah membantuku pada masalah yang sama. Huwooo, arigatou gozaimasu!!!

Apa kau ingat ketika masa itu kau tampak begitu peduli padaku. Kau tahu, tak pernah aku mendapatkan kepedulian yang semacam itu. Aku sangat berterima kasih. Namun aku masih tak mengerti kenapa kau melakukannya kala itu. Ingin mencari teman senansib kah? Hahaha, aku hanya bercanda. Aku percaya kau tulus. Itu saja. Karena satu hal yang ku tahu. Kau memang baik.

Kita sering sekali dipertemukan oleh takdir secara tidak sengaja. Itu selalu membuatku ingin tertawa jika mengingatnya. Termasuk hingga kini. Dalam kisah yang begitu menyedihkan. Mungkin ini klimaks ceritanya. Mungkin saja. Atau sebenarnya ini belum mencapai klimaksa sama sekali, aku pun tak mengerti.

Namun tahukah kau, untuk kali ini saja, begitu susah bagiku untuk menyampaikan perasaanku. Bahkan hanya dengan mencoba saja begitu susah. Bahkan terkadang aku berpikir biarlah ini menjadi simpananku sendiri saja. Aku benar-benar tak bisa melakukannya. Padahal aku tahu kau pendengar yang baik. Terlalu baik malah. Terkadang kau mendengarkan saja cerita-ceritaku yang membosankan itu. Yang bahkan kau tak mengerti sama sekali.

Tahukah kau, telah banyak yang kuceritakan padamu. Telah banyak perasaan yang kucurahkan tentang ini dan itu yang mungkin tak kuceritakan kepada orang lain sebaik ceritaku padamu. Atau memang sebenarnya hanya kamu lah yang tahu tentang cerita itu. Hahaha. Mungkin saja. Telah banyak hal yang kubagi, namun tentu saja belum semuanya.

Kau mungkin memiliki banyak teman, namun aku tidak. Mungkin karena itu kau tampak begitu berbeda. Namun mungkin karena itulah aku merasa menjadi terasing kembali. Hm... aku mungkin hanya teman yang tak berbeda dengan temanmu lainnya. Karena itu, sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa kau berharga bagiku.
Seperti itulah nasib kaum introvert. Aku hanya bisa menertawakan diriku yang pengecut. Tetap sebagai Ciel yang pandai menyembunyikan perasaannya. Yang terjadi seakan tak pernah ada sesuatu.

Kisahku denganmu adalah kisah baru yang belum pernah kudapatkan sebelumnya. Dan aku pun tak tahu bagaimana kisah ini akan berujung. Namun sebagaiman suatu kisah pasti akan sampai pada ujungnya. Suatu kisah pasti akan berakhir. Karena itu sebelum lebih jauh lagi, aku ingin pergi perlahan. Karena Ciel telah sering mengalami fase kehilangan, biarlah kali ini rasa itu tidak hadir secara menyakitkan. Terima kasih untuk persahabatan yang indah ^^

Jika dia adalah matahari maka kau adalah bulan...

Tidak ada komentar: